Menpar Arief Yahya Luncurkan TdS 2016 di Balairung Kemenpar Jakarta

Rabu 27-07-2016,15:12 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - Tour de Singkarak (TdS) 2016 akan kembali digelar pada 6-14 Agustus 2016. Ajang balap sepeda bertaraf internasional itu dijanjikan akan digelar lebih profesional dan disebut-sebut bakal menjadi TdS terakbar. Ada Rp 2,5 miliar total hadiah yang bakal diperebutkan 25 tim luar negeri dan lima tim Indonesia yang berlaga di edisi 2016 ini. “Bisa dikatakan TdS 2016 akan jadi TdS paling spektakuler dari yang pernah ada. Selain jumlah hadiah yang dinaikkan, promosi di media Internasional juga dilakukan. Nilainya hampir Rp10 miliar.Karena itu, news value TDS ini lebih dari Rp 150 miliar,” tutur Menpar Arief Yahya, di Balairung Soesilo Sudarman, Jakarta, Senin (25/7) malam. Mengapa dinaikkan? “Saya ini orang bisnis, saya tahu di mana ada gula, di situ pasti mengundang banyak semut. Ketika even ini dinaikkan hadiahnya, pasti banyak partisipan, pembalap baik nasional maupun internasional yang datang,\" sebut Arief Yahya dihadapan sekitar 1000 audience itu. Launching ini termasuk yang paling heboh, bersama homeband serba bisa Purwacaraka itu. Penyanyi Nola AB juga turut hadir dan menghibur di acara TdS itu. Garapan yang lebih serius dan profesional ini memang sudah menjadi keniscayaan. Maklum, menurut data UCI (Union Cycliste Internationale, red), jumlah penonton Tour de Singkarak ada di posisi lima dunia. Nomor satunya, adalah Tour de France (Perancis) yakni 12 juta penonton. Runner up dipegang  Giro d\'Italia (Italia) dengan 8 juta penonton. Nomor tiganya, Vuelta a Espana (Spanyol) 5 juta penonton. Urutan empat, dihuni Santos Tour Down Under (Australia) dengan 750.000 penonton. Dan nomor lima dunia, Tour de Singkarak (TDS) 550.000 penonton. “Ini artinya TdS efektif sebagai sarana promosi dalam rangka meningkatkan kunjungan dan awareness wisatawan. Even ini juga memberikandirect impact dan media value yang tinggi,” kata Arief Yahya yang juga live streaming dari Gedung Sapta Pesona, Jalan Merdeka Barat itu. Karenanya penyelenggaraannya digarap sangat serius. Dijamin penuh warna. Selain dibantu pemerintah kabupaten/kota di masing-masing etape, untuk pertamakalinya TdS 2016 juga akan dimeriahkan festival kuliner di Padang. Agenda itu digelar 3-4 Agustus 2016. Selain itu, juga ada even city tour di Kota Bukittinggi. Lantas mengapa taste makanan lokal ikut diangkat sebagai alat promosi dan diplomasi pariwisata? “Potensinya tidak kalah. Jenis makanan kita juga seabrek jumlahnya. Jadi kita giring orang jatuh cinta di makanan dulu, sebelum akhirnya mencintai destinasi pariwisata Indonesia. Kebetulan, waktu festival kuliner ini pas, karena pada tanggal 3-4 Agustus tim-tim dari luar negeri sampai di Sumatera Barat. Jadi kita curi kesempatan untuk mempromosikan kuliner ranah Minang,” terang mantan Dirut Telkom itu. Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, ikut buka suara. Setelah menikmati kuliner yang lezat, menurut dia, para peserta lomba akan langsung digiring menikmati pemandangan yang wow.  Etape Pesisir Selatan misalnya. Tahun ini, para rider akan disuguhi pemandangan lebih indah sebab garis start langsung dilakukan di Pantai Carocok. Inilah Maldives-nya Sumatera Barat. Dari mulai perairan, terumbu karang, hingga biota bawah lautnya, semua dijamin keren. Tak kalah dengan Maldives. Panorama di etape Padangpariaman juga tak kalah dahsyatnya. Untuk pertamakalinya, para peserta akan digiring start di Pantai Tiram. Ada kuliner dan panorama bahari aduhai yang  bisa dinikmati di sana. “Intinya kita ingin mempromosikan wisata bahari di Sumbar,” ujar Gubernur Irwan Prayitno. TdS 2016 nantinya akan dikelola panitia yang lebih profesional. Panitianya bekerja sama dengan tim teknis dari Malaysia yang juga anggota Union Cyclist International (UCI). “Teman-teman di Malaysia juga mempromosikan ini hingga ke Korea Selatan. Tahun lalu surveinya cuma sekali, tahun ini kita empat kali survei,” ujar Gubernur yang didampingi para bupati yang dilalui Tour de Singkarak itu. Luasnya cakupan promosi tadi, diakui Irwan, membuat TdS sangat populer. Kontribusinya pun besar. Utamanya bagi percepatan pertumbuhan kepariwisataan di Sumbar serta kabupaten/ kota yang ada di dalamnya. “Selama 8 tahun terakhir ini pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, usaha dan fasilitas pariwisata di berbagai daerah di Sumbar mengalami peningkatan yang pesat. Demikian juga peningkatan arus kunjungan wisatawan. Di 2015, sudah ada 6,9 juta wisnus dan 78.274 wisman yang datang ke Sumbar. Target 2016 ini meningkat menjadi 7,4 juta wisnus dan 85 ribu wisman,” kata Irwan Prayitno. Di edisi 2016 ini, akan ada 20 tim asing dari 25 negara ditambah 5 tim nasional yang akan bertarung habis-habisan memperebutkan total hadiah Rp 2,5 miliar. Dari 25 negara itu, sekitar 250 orang di antaranya adalah official. Sementara pebalapnya sekitar 120-an orang. Tahun ini, etape pertama akan dilangsungkan di Danau Singkarak dan berakhir di Padang dengan total jarak tempuh 1.102,7 km dari total 8 etape. Etape TdS 2016 ini lebih sedikit dari sebelumnya, karena tidak ada etape solok selatan.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait