Masjid 99 Kubah Sulsel Didesain Ridwan Kamil

Senin 01-08-2016,08:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAKASSAR- Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal punya icon baru. Masjid 99 Kubah yang terletak di kawasan strategis Centre Point of Indonesia (CPI) pada bagian barat Kota Makassar. Desain masjid yang akan dibangun sangat unik. Tetap menonjolkan bentuk kubah sebagai ciri khas dari bangunan ibadah umat Islam. Bentuk dasar membentuk 9 sisi polygon dengan teras 9 lapis pula. Sementara kubah masjid berjumlah 99 yang berarti 99 asmahul husna. Kadis Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Sulsel, Andi Bakti Haruni mengatakan pada kapasitas rancangan masjid tersebut dapat menampung hingga 3.500 jemaah. “Masjid yang akan dibuat belum ada samanya. Unik, tetapi tetap menonjolkan bentuk kubah dalam desainnya,\" kata Bakti, Minggu (31/7). Lantaran berada di kawasan CPI, masjid tersebut akan berdampingan dengan kawasan wisata pantai pasir putih yang sementara dalam tahap pekerjaan. Berada di tengah-tengah ruang terbuka hijau seluas 9 hektare. “Jadi sambil rekreasi, tiba waktu salat langsung saja ke dalam masjid,\" lanjutnya. Lantai salat dan mezanain masjid sendiri akan dibuat seluas 3.820 meter persegi. Ditambah dengan lantai penunjung seluas 11.000 meter persegi. Total luasan masjid 14.820 meter persegi. Masjid ini bakal menjelma sebagai bangunan megah dan modern. Desainnya ditangai langsung arsitektur bertangan dingin, Ridwan Kamil. Wali Kota Bandung itu membuat desain masjid atas permintaan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. “Pak Gubernur tidak mau setengah-setengah. Makanya, beliau minta langsung Ridwan Kamil yang mendesainnya,\" beber Bakti lagi. Secara umum, masjid ini tidak terikat pada bentuk bangunan khusus. Alasannya hadis yang diriwayatkan Muslim. Dalam hadis dikatakan, Kepala Jabir bin Abdullah A-Ansary. Nabi menerangkan bahwa bumi ini bagimu suci bersih dan boleh dijadikan tempat untuk sembahyang, maka di mana pun seorang berada bolehlah ia sembahyang apabila waktunya tiba. Selain itu, masjid ini akan dibuat bebas tiang di tengah ruang salat. Kata Bakti, lagi-lagi filosofi ini disandarkan pada hadis nabi. Dikatakan: Dari Abdul Hamid bin Mahmud berkata, aku salah bersama Anas bin Malik radhiallahu anhu pada hari Jumat, maka kami pun terdesak di antara tiang-tiang, maka kami pun maju atau mundur, lalu berkata anas, \"kami dahulu menghindari (tiang) ini di zaman Rasulullah shallaahu alaihi wasalllam\". “Masjid ini akan menjadi destinasi keagamaan baru, sekaligus bisa menjadi bangunan rekreasi atas kemegahannya,\" imbuhnya. Bangunan masjid pun akan dibuat hemat energi. Pencahayaan dan angin akan dimaksimalkan langsung dari alam. Selain itu, sekitaran masjid akan dijadikan kawasan hijau untuk dinikmati masayarakat. Pembangunan masjid ini sisa menunggu kelembagaan. Pemprov Sulsel sedang membentu kepanitiaan pembangunan. Masjid ini ditarget selesai 2017, tahun depan. Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Latif menjelaskan sesuai desain, anggaran yang dibutuhkan masjid ini mencapai Rp200 miliar. Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran awal sebesar Rp20 miliar dari APBD 2016. \"Tim itu nanti yang akan bertugas untuk menghimpun dana hingga masjid rampung. Kalau semua lancar, tahun 2017 sudah bisa dinikmati masyarakat,\" ujar mantan Kadis Bina Marga Sulsel, ini. Demi memaksimalkan pengumpulan dana, Latif mengaku jika pihaknya akan meminta sumbangan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun sifatnya tidak mengikat dan tanpa paksaan. Termasuk melibatkan kabupaten/kota. “Tidak diwajibkan, tetapi dianjurkan. Ini juga demi kepentingan akhirat,\" ujar Latif.  (iad)

Tags :
Kategori :

Terkait