Banjir Rob Makin Parah, Warga Eretan Wetan Depresi

Senin 01-08-2016,17:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KANDANGHAUR – Pemerintah Desa (Pemdes) Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur menyatakan darurat bencana banjir rob dan harus segera dilakukan penanganan secara masif. Hal ini menyusul musibah banjir akibat pasang air laut Jawa di wilayah pesisir pantura itu semakin parah dan meluas. Tidak hanya mengganggu aktivitas penduduk setempat. Banjir rob yang sudah berlangsung sejak bulan April lalu itu, membuat banyak warga di Desa Eretan Wetan terserang penyakit gatal-gatal dan depresi. “Bayangkan pak, sudah empat bulan terkena rob, bagaimana warga kami tidak cape dan stres pak,” ucap Kuwu Eretan Wetan, H Edi Suhedi kepada Radar, Minggu (31/7). Depresi terjadi, lantaran selama empat bulan itu genangan Rob rutin menerjang rumah-rumah warga mulai menjelang sore sampai tengah malam. Saat dimana warga seharusnya beristirahat dengan tenang, justru harus berjibaku menyelamatkan kediamannya agar air tidak masuk kedalam. Ketinggian air Rob yang mencapai setengah meter, telah membuat warga tidak dapat beraktivitas dengan leluasa. “Apalagi kalau rumahnya di pinggir kali, ketinggian air sampai 1 meter. Warga tidak bisa keluar rumah sampai pagi,” ucap dia. Meskipun menjadi fenomena alam dampak global warming, Kuwu Edi berharap ada tindakan konkret dari pihak berwenang agar bencana rob tidak terus-terusan berlangsung. Yaitu dengan secepatnya melakukan normalisasi Kali Jajar dan Kali Mangun yang saat ini kondisinya dangkal. Sendimentasi dua sungai ini disebut sebagai biang penyebab meluasnya banjir Rob di Desa Eretan Wetan. Dari catatannya, musibah rob tahun ini juga terbilang parah. Sedikitnya 400 rumah warga di Blok Pangpang, Blok Condong dan Prempu diterjang air Rob dengan ketinggian rata-rata 30 centimeter. Sejauh ini belum ada warga yang dilaporkan mengungsi. Namun jika banjir rob semakin parah, pihaknya akan mengevakuasi warga ke tempat aman. Salah seorang warga, Syaekhu membenarkan, rob tahun ini lebih parah dibanding sebelumnya. Air tidak hanya menggenangi rumah warga, tapi juga tempat ibadah, sekolah dan jalan-jalan lingkungan di Desa Eretan Wetan. “Sepanjang bulan Ramadan kemarin, Rob juga menerjang tiada henti. Benar-benar parah,” ucap dia. Hanya warga yang mampu meninggikan rumah mereka sehingga memilih bertahan di tengah genangan rob. Selain itu, banyak warga tetap berada di rumah, meski dalam kondisi kebanjiran rob, lantaran malu untuk numpang tinggal di rumah saudara. Berdasarkan pantauan Radar, Minggu (31/7) banjir rob telah meluas hingga mendekati jalur pantura. Terlihat juga genangan air merendam jalan keluar masuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang hanya berjarak sekitar 20 meter lagi dari jalan raya. Rakijah, warga setempat mengatakan, banjir rob ini semakin hari semakin parah. Sebelumnya,banjir hanya merendam pemukiman penduduk di dekat kali. Namun, beberapa minggu terakhir, banjir meluas. \" Sekarang surutnya lama, hingga jam sebelas malam. Itupun baru yang lokasi banjirnya jauh dari kali. Kalau kemarin-kemarin jam 9 malam sudah surut. Sekarang Desa Eretan Wetan banjir setiap hari,\" ujarnya. (kho/kom)  

Tags :
Kategori :

Terkait