Kapolres Ciko Datang, Wanita Lumpuh Ini Menangis  

Rabu 03-08-2016,21:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Dua mata Noni terlihat berkaca-kaca. Dengan cepat diusapnya linangan air mata dengan kedua tangannya yang sudah tak normal. Lebih dari 2 tahun, wanita berusia 54 tahun ini lumpuh. Laporan: ANDRI WIGUNA, Cirebon DIA tinggal dengan kakaknya Tari (80) di rumah pusaka milik orang tuanya di Blok Pancuran, Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Sehari-hari Noni tak bisa bangun dari tempat tidur. Dia melakukan semua aktivitasnya dari mulai makan sampai buang air di atas tempat tidur. Beberapa kerabatnya pun sesekali mengecek keadaannya sambil mengurusi kebutuhan Noni. Noni begitu menderita di masa tuanya. Setelah lumpuh, ia pun tak bisa bertemu dengan putri semata wayangnya yang menikah dengan orang Sumatera dan memilih menetap di  sana. Selama ini, untuk kebutuhan sehari-hari, ia hanya mengandalkan bantuan dari kerabat dan tetangganya. Bahkan saat ditemui Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar SIK dan rombongan Selasa (2/8) sekitar pukul 14.00 WIB, Noni mengatakan ia belum makan sedari pagi.  “Belum ada yang nganterin makan dari pagi Pak. Kalau gak ada yang kirim makanan, ya saya puasa. Sekarang belum mandi tiga bulan karena tidak ada yang mandiin,” aku Noni. Yang bikin miris, Noni saat ini tinggal di rumah yang masih berlantai tanah. Beberapa genteng di kamarnya pun terlihat menganga membuat sinar matahari pun bebas menembus sebagain kamarnya. “Ini kalau hujan bocor, gak ada yang betulin. Kalau malam juga dingin,” imbuhnya. Noni tak sendiri. Cobaan hidup yang nyaris sama juga dialami oleh Kanija (50) warga Desa Kalikoa. Sejak kecil kedua mata Kanija mengalami kebutaan. Dia tidak bisa melihat sejak lahir. Untuk menutupi biaya hidup, ia rela menjadi tukang  pijit keliling hingga di usia senjanya tersebut. Bahkan jika orderan pijitan sedang sepi, ia pun terpaksa menjadi peminta-minta di sekitaran kawasan Bima. “Yang saya bisa ya cuma mijit. Kalau lagi sepi ya ke sekitar Stadion Bima jadi pengemis buat nutupin biaya hidup,” tuturnya. Gurat gelisah pun jelas nampak di wajah Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar SIK yang saat itu berkesempatan mengunjungi satu persatu warga yang kurang beruntung itu. Kapolres meminta mereka untuk bersabar dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan, dalam kesempatan tersebut kapolres menyerahkan bantuan sembako kepada sejumlah warga di dua desa di Kecamatan Kedawung . “Ini bentuk kepedulian kami sekaligus realisasi program sambang desa dan peduli duafa. Bantuan ini mudah-mudahan bisa meringkan beban mereka sehari-hari,” tuturnya. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait