Satu Minggu, Teater Pecut Bakal Pentaskan Kalangkang

Kamis 04-08-2016,03:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN-Pada awal 2015 lalu, Teater Pecut mementaskan naskah berbahasa Sunda berjudul “Bulan jeung Kurupuk” karya Yusef  Muldiana. Pementasan waktu itu yang digelar selama seminggu, sukses menghadirkan ribuan penonton. Kali ini, Teater Pecut Dapur Sastra FKIP Uniku akan kembali mementaskan tearer dengan naskah berbahasa Sunda judul “Kalangkang” karya Nazaruddin Azhar. Pementasan ini disutradarai langsung Aan Sugiantomas, sesepuh Teater Sado dan Teater Pecut Dapur Sastra FKIP Uniku. “Kalangkang” bercerita tentang Darma (mantan bupati) yang mengalami konflik batin. Sisi positif dan negatif dalam pikirannya terus bertengkar memunculkan gambaran-gambaran masa lalunya yang kelam maupun yang baik. Sisi negatifnya pikirannya pun menimbulkan kecemburuan pada sang istri muda. Kecemburuan itu menjadi prasangka dan tuduhan, hingga kemudian menimbulkan pertengkaran dan konflik. Naskah “Kalangkang” pernah dibawakan dalam Festival Drama Basa Sunda (FDBS) ke-17 yang diselenggarakan oleh Teater Sunda Kiwari di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung. Dan “Kalangkang” yang dibawakan Teater Pecut masuk dalam lima pementasan terbaik. Selain itu, sang sutradara pun masuk dalam nominasi sebagai Sutradara Terbaik dalam ajang tersebut.  “Kami rutin mengikuti festival dua tahunan tersebut. Target kami bukan juara, tapi lebih kepada pembelajaran dan pengalaman bagi anggota. Selain itu, FDBS menjadi ajang silaturahmi bagi teater yang ada di Jawa Barat khususnya,”  tutur Aan Sugiantomas yang juga dosen PBSI FKIP Uniku  kepada Radar Kuningan, Rabu (3/8). Diterangkan Dia, “Kalangkang” akan dipentaskan selama satu minggu, dari tanggal 8 hingga 14 Agustus 2016 mendatang. Lokasinya di Gedung Kesenian Raksawacana Kuningan.  Sementara itu, mengenai perkembangan teater di Kuningan, Aan Sugiantomas mengaku, teater di Kuningan berkembang begitu pesat. Apresiatornya pun sangat luar biasa. Ini menjadi indikasi bagus bagi perkembangan seni pertunjukan khususnya teater di Kabupaten Kuningan. Selanjutnya, lelaki penyuka tanaman hias ini pun menjelaskan, bahwa pementasan “Kalangkang” merupakan latihan dan pembelajaran bagi mahasiswa anggota Teater Pecut. Disamping pementasan ini pun merupakan wujud kongkrit kepedulian untuk terus ngamumule budaya dan bahasa Sunda. (mus)    

Tags :
Kategori :

Terkait