JATIBARANG- Pembangunan embung di Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu tidak berjalan mulus. Pasalnya warga merasa diabaikan oleh pihak pengembang proyek karena tidak menampung aspirasi masyarakat Desa Lobener Lor, Kecamatan Jatibarang yang terkena dampak pembangunan. Pembangunan embung yang dilakukan itu ternyata merusak jalan Desa Lobener Lor. Belum lagi, saluran pembuangan air limbah pun nyaris ambruk karena tidak kuat menahan beban kendaraan berat yang melintas. Proyek pembangunan embung di Desa Telukagung memang sudah berjalan dua bulan lalu. Namun dampaknya baru dirasakan oleh warga Desa Lobener Lor belum lama ini. Perwakilan masyarakat Desa Lobener Lor, Jono (40) merasa kecewa dengan pihak pengembang karena mengabaikan keluhan masyarakat. Dikatakan, masyarakat sebenarnya sangat mendukung pembangunan embung itu. Hanya saja pihak pengembang seharusnya juga memperhatikan dampak dari pembangunan yang dilakukannya. “Jalan Balast Graha merupakan akses warga dalam beraktivitas, dan itu kini mengalami rusak parah. Lebih parah lagi banyak saluran yang juga amblas hingga menutup jalan air,” jelasnya. Jono menambahkan, selaku warga, pihaknya tidak berupaya untuk menghambat pembangunan embung. Warga, kata dia, hanya ingin pengembang melakukan perbaikan dan bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi. Senada, Ketua RW 05 Desa Lobener Lor, Wasman. Ia mengharapkan ada kesepakatan yang jelas antara pengembang dan masyarakat perihal fasilitas umum yang rusak selama proses pembangunan. “Kalau jalan, pihak bina marga mau perbaiki. Nah ini tinggal saluran, siapa yang mau bertanggungjawab. Sedangkan sampai sekarang belum ada keputusan yang jelas,” lanjutnya. Untuk sementara, warga menghentikan kendaraan yang keluar masuk membawa limbah tanah. Sementara kendaraan yang membawa peralatan beras masih diizinkan. “Kami menginginkan ada rute yang berbeda antara kendaraan yang keluar dan masuk sehingga tidak merusak jalan ataupun fasilitas lainnya,” ujarnya. (oni)
Kategori :