Pelebaran Tikungan Jl Cipto Tak Sesuai Gambar

Senin 08-08-2016,12:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN – Banyak yang penasaran dengan proyek pelebaran tikungan Jl Pemuda menuju Jl Cipto Mangunkusumo. Terutama setelah dibangun separator di lampu merah Jl Pemuda. Separator yang menjadi pemisah antrean kendaraan di lampu merah dengan yang hendak berbelok langsung ke Jl Cipto Mangunkusumo, dinilai bakal menjadi titik kemacetan baru. Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) mengakui, pelebaran tikungan Jl Pemuda-Jl Cipto berubah dari rencana awal yang dibuat tahun 2013. Mestinya, sebelum melebarkan jalan, dilakukan pembebasan lahan untuk rumah yang tepat berada di persimpangan. Kediaman milik pengusaha, Ir Soenoto (Kafe Lawangabang) tersebut sedianya dibebaskan setidaknya dua meter. Dengan pembebasan ini, belokan menjadi setengah lingkaran sehingga kendaraan yang berbelok manuvernya lebih mudah. Masalahnya, anggaran pembebasan justru belum cukup. Akhirnya, konsep yang digunakan sebatas melebarkan Jl Pemuda hingga batas pagar Kafe Lawangabang. Kemudian, diberi separator sebagai pemisah jalur cepat dan lambat. Tapi, konsep ini bukan tanpa kendala karena diprediksi nantinya malah terjadi pertemuan antara kendaraan di jalur lambat dengan kendaraan di jalur cepat Jl Cipto. Di samping perbedaan konsep tikungan, perencanaan lain tak banyak berubah. Kepala Bidang Bina Marga DPUPESDM, Sumargo ST menjelaskan, sungai kecil di samping Jl Cipto tetap didak agar bisa dilintasi kendaraan yang belok dari Jalan Pemuda menuju Jalan Cipto di kedua arah. “Kita buat jalur lambat di kedua sisi. Agar kendaraan yang akan belok tidak terganggu kendaraan lain,” terang Sumargo, kepada Radar, Minggu (7/8). Sumargo mengungkapkan, pelebaran tikungan tersebut tidak mudah. Sebab, di sisi jembatan yang kini dibongkar terdapat jalur kabel, pipa gas dan listrik. Tidak hanya itu, perlu dilakukan pemindahan traffic light karena Jl Pemuda dilebarkan hingga batas pagar dan nyaris tidak menyisakan trotoar. “Kita sudah koordinasi dengan banyak pihak, contoh traffic light itu kita koordinasi sama dishubinkom. Alhamdullillah mereka sudah memindahkanya,” ucap pria yang sebelumnya menjabat kepala Seksi Peningkatan Jalan Bidang Bina Marga DPUPESDM itu. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek persimpangan kota Ir Yudi Wahono DESS menambahkan, kepadatan lalu lintas Kota Cirebon beberapa akses jalan menjadi prioritas perbaikan. Di samping meningkatkan kualitas jalan, DPUPESDM memperlebar titik persimpangan yang selama ini menganggu arus lalu lintas di jalan protokol. “Jalan diperlebar agar arus kendaraan lancar. Khususnya persimpangan kendaraan dan bukan persimpangan yang di Jl Cipto saja,” tuturnya. Yudi yang saat ini menjabat Sekretaris DPUPESDM menambahkan, untuk pelebaran tikungan di Jl Pemuda ditargetkan selesai sebelum Idul Adha. Perempatan Jl Pemuda-Jl Cipto menjadi prioritas karena selalu padat. Setelah ini, menyusul pelebaran di pertigaan Jalan Sudarsono-Jalan Kesambi Raya yang berada tepat di samping RSUD Gunung Jati. Teknis pelebaran dilakukan dengan membongkar jembatan dan membuat dak beton. Dengan pelebaran ini, motor maupun mobil bermanuver belok, memiliki area jalan yang cukup. Sehingga tidak mempersempit arus kendaraan dari arah lainnya. (ysf)  

Tags :
Kategori :

Terkait