Komunitas BIL; Bagikan Hijab, Semangati Warga untuk Donor Darah

Cara menarik pendonor yang satu ini lain dari biasanya. Tak sekadar menyebar sosialisasi, mereka juga memberi iming-iming menarik. Cara ini sukses dan jumlah pendonor pun melebihi ekspektasi awal. Laporan: NUR VIA PAHLAWANITA, Kejaksan   BERAGAM tulisan dipertontonkan menggunakan styrofoam warna-warni. Kontennya menarik dan bisa menyemangati seseorang untuk ikut berpartisipasi. ”Mau darah biru, ijo, yuk donor darah bro,” begitu isi salah satu materi kampanye donor darah yang digunakan menarik warga di tengah hiruk pikuk Car Free Day di Jl Siliwangi. Kegiatan ini juga dijadikan Komunitas Baksos Isi Liburan (BIL) untuk mengisi rangkaian peringatan hari kemerdekaan. Alhasil, BIL Blood Day kebanjiran pendonor. Koordinator acara, Een Hendarti menyampaikan, tagline yang diusung benar-benar menyemangati warga untuk mendonor. Tak sedikit, diantara mereka yang baru pertama kali mendonorkan darahnya. “Merahkan labumu, sehatkan negerimu,” tutur Een, menyebut tagline BIL Blood Day. Meski hanya berlangsung kurang lebih empat jam, ternyata warga antusias ikut diambil darahnya. Dari target hanya 30 pendonor, ternyata berhasil menghimpun 48 pendonor. Tentu saja, kontribusi ini diharapkan dapat membantu Palang Merah Indonesia (PMI) menjaga ketersediaan darah untuk yang membutuhkan. Dari BIL Blood Day ini, berhasil terkumpul 13 labu golongan darah A, 15 labu, golongan darah B dan 17 labu golongan darah AB. Tak hanya itu, BIL kali ini juga diisi dengan hijab day yakni kegiatan berbagai hijab. Ada juga kaos kaki, hand sock juga event flea market. Flea market ini merupakan penjualan pakaian baru dan bekas yang dihasilkan dari donasi untuk kegiatan sosial. \"Ada 88 paket hijab yang kami bagikan,\"ucapnya. Kegiatan bernuansa bakti sosial ini memiliki tujuan untuk menciptakan masyarakat yang sadar akan donor. Lalu mengenalkan masyarakat untuk sadar berbagi juga mengajak muslimah untuk mulai memakai hijab. \"Ini tanda sayang kami kepada muslimah. Kami ingin mengajak masyarakat bahwa berbagi tidak hanya berbentuk materi, tapi kerelaan diri sebagai pendonor dan itu terbukti menyahatkan tubuh kita bila kita rutin,\" jelasnya. (*)