Takut Jadi Malapetaka, Masyarakat Gebang Tolak Pelabuhan

Selasa 09-08-2016,21:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

GEBANG – Rencana pengembangan Pelabuhan Cirebon di wilayah Kecamatan Gebang ditentang keras oleh masyarakat sekitar, khususnya nelayan. Mereka khawatir, pelabuhan akan menjadi malapetaka karena akan merusak potensi bahari yang selama ini menjadi andalan dalam mencari nafkah. Nelayan asal Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Darwita, tidak setuju jika Gebang yang terkenal potensi bahari diubah menjadi pelabuhan. Sebab, kehadiran pelabuhan akan merusak ekosistem dan biota laut yang selama ini menjadi komoditas andalan nelayan. “Pemakaian jaring apolo saja sudah merusak, ini tambah ada pelabuhan,” tuturnya, Selasa (9/8). Selain mengancam ekosistem laut, aktivitas pelabuhan yang padat membuat ikan tidak betah tinggal di perairan Gebang. “Nanti kita cari ikannya di mana? Kalau pelabuhan yang akan dibangun itu untuk nelayan, kita setuju. Tapi kalau digunakan untuk yang lain, saya tidak setuju,” bebernya. Sementara itu, Ketua KUD Mina Bumi Bahari, H Dade Mustofa menjelaskan, rencana pembangunan pengembangan Pelabuhan Cirebon di wilayah Kabupaten Cirebon nampaknya harus dikaji ulang. Sebab, berdasarkan informasi yang didapat dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cirebon, Gebang ditetapkan sebagai zona pengembangan potensi kelautan, bukan industri. “Pelabuhan sudah masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Cirebon tahun 2014-2019 belum? Karena infonya, Gebang adalah kawasan minapolitan, bukan zona industri,” jelasnya. Untuk membangun kawasan minapolitan, kata dia, harus didukung dengan kebijakan strategis untuk meningkatkan dan menyejahterakan nelayan. “Kalau membangun pelabuhan komersil, itu bukan kebijakan yang menguntungkan nelayan, tapi menghancurkan nelayan,” tegasnya. Pihaknya tidak menghalangi rencana pemerintah untuk membangun pelabuhan. Tapi, harus ditentukan terlebih dahulu lokasi yang pas. “Gebang sangat tidak cocok untuk pelabuhan komersil, karena banyak nelayan tradisional yang mengantungkan hidupnya dari hasil tangkapan laut. Kalau nanti ada pelabuhan, aktivitas nelayan pasti terganggu,” terangnya. Jika memang pemerintah daerah peduli terhadap nelayan Gebang, tegasnya, sebaiknya fungsikan kembali PPI Gebang sebagaimana mestinya. Agar uang miliaran Rupiah yang digunakan untuk membangun kawasan minapolitan Gebang tidak sia-sia. “Jangan muluk-muluk, ngurus yang kecil saja dulu,” pungkasnya. (jun)  

Tags :
Kategori :

Terkait