Full Day School Harus Penuhi Hak Anak Bermain

Kamis 11-08-2016,11:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Dari Cirebon, tanggapan soal wacana FDS masih bermunculan. Dianggap baik, hanya saja perlu ada kajian mendalam sebelum kebijakan itu diterapkan di sekolah-sekolah negeri. Selain itu, juga perlu dilakukan proyek percontohan yang akan dievaluasi dampak baik buruknya. \"Pada dasarnya, tujuan full day school sih baik. Selama hak anak seperti hak bermain, dan hak berinteraksi itu  terpenuhi, ya gak masalah,\" ujar salah satu orang tua siswa, Rini S Minarso SE SPsi MPsi. Namun, wanita yang juga psikolog itu melihat program belajar pada FDS mengesampingkan hal tersebut. Beban psikologis anak menjadi kian berat, dan cenderung anak menjadi stres. Rini menyarankan agar mendikbud tidak membuat kebijakan yang justru melanggar hak-hak anak. Sistem sekolah full day harus mempertimbangkan hak serta kebutuhan anak selama masa perkembangan. Dia menegaskan, anak-anak harus tumbuh dan menikmati masa kanak-kanak dengan bahagia dengan tidak diliputi tekanan. \"Belajar itu idealnya adalah menjadi hal yang menyenangkan buat anak. Selama hal ini dipegang teguh, mau sekolah 5 jam, mau 8 jam, ya gak masalah,\" tuturnya. \"Kalau pun mau diterapkan, harus ada kajian dan dikomunikasikan dengan sekolah, guru, serta masyarakat,\" lanjutnya. Sementara Ketua Yayasan Santi Dominikus Santa Maria Cirebon, Suster Albertine mengatakan jika FDS diterapkan pihaknya khawatir tumbuh kembang anak jadi tidak utuh. Albertine menilai, meskipun anak mengalami perkembangan yang seimbang, sekolah belum sanggup mengambil sepenuhnya peran pendidik yang pertama dan utama yaitu keluarga. \"Bisa-bisa tercerabut dari akar budaya, nilai dan devisit afeksi karena minimnya kesempatan dididik dan berelasi intens dengan keluarga,\" ujarnya. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait