Jatah Gas Melon untuk Kuningan Ditambah 50 Persen

Senin 19-09-2016,22:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Sulitnya masyarakat mendapatkan gas melon akhir-akhir ini direpons cepat oleh Pertamina. BUMN yang fokus dalam pengadaan bidang energi ini  menambah kuota 50 persen dari jatah Kuningan. Pemberian kuota gas melon itu dilakukan Sabtu (17/9). Pihak Pertamina yang didampingi pihak Pemkab Kuningan memilih manyalurkan sendiri ke tiga titik yang diindikasi mengalami kelangkaan gas. Ketiga wilayah tersebut adalah Kuningan, Ciwaru, dan wilayah selatan. Sengaja disalurkan pada hari Sabtu karena biasa pengiriman libur. Dengan begini diharapkan tidak ada keterlamabatan distribusi kepada masyarkat. “Penamabahan kuota 50 persen itu difokuskan ke tiga wilayah tadi. Adapun harga yang dijual adalah harga ecara tertinggi dan tidak merugikan konsumen,” jelas Kabag Ekonomi Setda Kuningan Trisman Suipriatna MPd kepada Radar, Senin (19/9). Trisman mengatakan, dengan adanya penambahan 50 persen, maka jumlah alokasi Kabupaten Kuningan sampai dengan saat ini sudah mencapai 300  persen. Alokasi sebelumnya diberikan pada saat menjelang Idul Adha dan lebaran. Mantan Kabag Umum ini berharap, dengan adanya penambahan ini maka tidak akan terjadi lagi keterlambatan distribusi yang berdampak kepada kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak wajar. Karena gas melon ini diperuntukkan untuk masyarakat miskin dan IKM. “Untuk masyarakat yang berpenghasilan menengah, Pertamina juga telah mengeluarkan LPG 5,5 kg dengan harga perdana Rp350 ribu/tabung+isi. Untuk harga refilnya sendiri sebesar Rp65 ribu,” tandasnya. Mengenai pemberian kartu kendali yang akan dilakukan oleh beberapa daerah, Trisman mengaku, belum akan diterapkan di Kuningan. Pihaknya yakin kebutuhan 40 LO per hari bisa memenuhi kebutuhan warga, terlebih ada LPG 5,5 atau bright gas. “Sebenarnya kalau warga yang mampu membeli gas non subsidi maka tidak akan pernah kesulitan gas,” tandasnya. Sementara itu, dari penelusuran Radar di lapangan, meski beberapa kali terjadi penambahan gas melon namun kenyataan di lapang gas tetap sulit didapat. “Saya menyambut positif langkah yang diambil Pertamina dan Pemkab Kuningan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah adanya oknum agen dan pangkalan yang nakal. Sebab, meski ada penambahan, namun kirim gas tetap standar,” jelas penjual eceran yang berjualan Jalan RE Martadinata Robi G. Diterangkan, ketika dalam seminggu dikirim satu kali, harusnya ketika ada kenaikan maka harus ditambah. Tapi, ini tidak pernah terjadi. “Saya minta diawasi hal ini, karena kalau tidak ada apa-apa kenapa harus selalu kosong gas selama ini,” ujar dia.(mus)    

Tags :
Kategori :

Terkait