Belum Ada Rencana Pengalihan Arus dari Jalan Cipto

Selasa 20-09-2016,17:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI – Rencana pekerjaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp96 miliar dan DAK peningkatan infrastruktur daerah senilai Rp53 miliar, dipastikan membuat kemacetan di beberapa jalan utama. Khususnya Jalan Dr Cipto Mangunkusumo dan sekitar perempatan Gunungsari yang menjadi titik kumpul lalu lalang kendaraan. Hanya saja, Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinkom) menilai belum ada rencana pengalihan arus. Kepala Dishubinkom, Drs H Atang Hasan Dahlan MSi mengatakan, belum ada pembahasan dengan satuan kerja perangkat darah (SKPD) dan instansi terkait tentang penanganan arus lalu lintas selama pekerjaan DAK. Untuk jalan protokol yang padat seperti Jalan Cipto Mangunkusumo dan sekitarnya, dishubinkom belum memiliki opsi rekayasa lalin yang dapat diterapkan. Meskipun alternatif pilihan sudah ada, perlu koordinasi dan kesepakatan bersama Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) dan Polres Cirebon Kota. Sedangkan, untuk kemungkinan pengalihan arus, Atang menilai masih ada alternatif solusi lain. “Kayaknya tidak perlu sampai pengalihan arus. Keputusan pasti setelah ada rapat bersama,” ucap Atang, kepada Radar, Selasa (20/9). Saat ini, jalur Jalan Pemuda-Jalan Cipto Mangunkusumo menjadi pintu masuk dan keluar pengendara. Terlebih, kedua jalan itu bertemu dalam satu titik persimpangan. Atang memerkirakan saat ada perbaikan infrastruktur DAK Rp96 miliar di Jalan Cipto, penumpukan kendaraan akan semakin padat. Mengingat, setiap hari pada jam tertentu sering terjadi penumpukan kendaraan dan menyebabkan kemacetan cukup panjang. Apalagi, saat ini masih berlangsung pelebaran tikungan dari Jl Pemuda ke Jl Cipto yang kerap menyebabkan penumpukan kendaraan. “Untuk kebijakan tetap berdasarkan kesepakatan bersama lintas sektoral, jadi kita tunggu koordinasi nanti,” tuturnya. Kepala Bidang Bina Marga DPUPESDM Kota Cirebon, Sumargo ST menjelaskan, perbaikan infrastruktur DAK Rp96 miliar untuk item jalan, drainase dan jembatan, akan menyentuh seluruh titik di Kota Cirebon. Sehingga, antisipasi kepadatan dan penumpukan arus lalu lintas dilakukan sebelum pekerjaan dimulai. Sumargo menilai, kemacetan tidak hanya terjadi di pusat kota. Titik jalan penghubung utama seperti Jalan Katiasa dan sekitarnya, hampir pasti mengalami kemacetan saat pekerjaan perbaikan dimulai. Karena itu, sebelum pekerjaan dimulai akan dilakukan rapat bersama Dishubinkom dan Polres Cirebon Kota dalam membuat kebijakan rekayasa lalu lintas. Mengingat waktu yang semakin dekat, para pemenang proyek DAK diminta untuk memaksimalkan waktu dan pekerja. Dengan demikian, bila pekerjaan dilakukan sepanjang hari 24 jam, otomatis tidak ada jeda untuk lewat kendaraan dengan lancar. Karena itu, penting dilakukan rekayasa lalu lintas demi menjaga arus kendaraan tetap berjalan. “Macet pasti. Namanya pekerjaan serentak seluruh Kota Cirebon. DPUPESDM akan berkoordinasi mengurainya,” tukas Sumargo. Setidaknya, ada 86 titik di seluruh kota yang tersebar untuk perbaikan jalan, drainase dan jembatan. Jalan protokol Kota Cirebon, hampir seluruhnya mendapatkan perbaikan tersebut. Khususnya Jalan Cipto Mangunkusumo yang menjadi pintu masuk dari dan ke pusat kota. (ysf)    

Tags :
Kategori :

Terkait