Ada yang Bohong Ngaku Nglamar Sekuriti untuk Jadi Pengikut Dimas Kanjeng

Selasa 04-10-2016,05:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Berbagai macam cerita warga Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, yang menjadi santri Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo. Selain AS, ada ayah kandungnya Rizal. Menurut Rizal, ayahnya harus berbohong terhadap untuk menjadi santri di Padepokan Dimas Kanjeng. Kejadian tersebut persis empat tahun yang lalu saat Rizal bekerja di Jakarta. Saat itu ayahnya masuk menjadi santri. Dirinya mendapatkan telepon dari ayahnya, dan dimintai uang sebesar Rp 2.000.000 untuk melamar kerja menjadi sekuriti. \"Sempat ayah minta uang kepada saya Rp 2 juta untuk melamar kerja sebagai sekurtiti di Bank Amanah di Cirebon,\" kata Rizal. Namun, ternyata permintaan ayahnya kepada Rizal Rp 2 juta bukan untuk melamar bekerja menjadi sekuriti. Melainkan untuk mendaftarkan diri menjadi santri di padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. \"Saat saya menanyakan kembali uang tersebut untuk apa? Akhirnya beliau jujur untuk masuk menjadi santri Dimas Kanjeng. Setelah saya mengetahui hal tersebut saya menasihati dan menyarankan ayah untuk keluar. Namun hingga sekarang hanya ada cekcok dan semua nasihatku ditolak mentah-mentah olehnya,\" tutur Rizal. Rizal melanjutkan, kondisi ayahnya saat ini masih tetap percaya kepada Dimas Kanjeng. Ayahnya Rizal menyangkal bahwa pemberitaan yang ada di media hanyalah sebuah fitnah dan ujian kepada Dimas Kanjeng. \"Ayah saya sempat mendapatkan SMS dari Probolinggo kalau semua santri diharapkan tenang. Karena pemberitaan yang terjadi sekarang tidaklah sesuai kenyataan. Karena di Probolinggo masih tetap aman-aman saja tidak ada hal yang dikhawatirkan,\" terang Rizal. Rizal menyebutkan, yang ditanggung ayahnya sekarang sudah keluar Rp 10 juta. Namun, sangat disayangkan jika ayahnya membawa teman-temannya untuk ikut gabung dengan Dimas Kanjeng. Sehingga kerugian yang mereka alami juga menjadi besar. (cecep)

Tags :
Kategori :

Terkait