Tak Bisa Ditawar, Warga Mundu Mesigit Minta Kuwunya Lengser

Selasa 04-10-2016,13:48 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER – Puluhan warga Desa Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, meluruk kantor Bupati Cirebon di Sumber, Senin (3/10). Mereka meminta bupati Cirebon mencopot jabatan Kuwu Rodiyah. Pasalnya, kuwu tersebut telah melakukan diduga tindakan asusila dan dugaan korupsi. Perwakilan warga Desa Mundu Mesigit Rudi (40) menegaskan, apa yang dilakukan Kuwu Rodiyah tidak mencerminkan seorang pemimpin. Sebab, kuwu telah berbuat asusila terhadap warganya, pada  Agustus 2016. Sehingga, membuat malu penduduk Desa Mundu Mesigit. “Intinya kami sebagai warga Mundu Mesigit menginginkan kuwu diturunkan dari jabatannya itu saja. Alasannya, karena kuwu tersebut banyak melakukan kesalahan, terutama melakukan tindakan asusila dan dugaan kasus korupsi sejak tahun 2015,” tegasnya. Dia mengungkapkan, kasus asusila yang dilakukan kuwu memang tidak bisa dipidanakan, karena sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan memberikan kompensasi Rp50 juta. Meski demikian, sebagai warga merasa malu dengan kelakuan orang nomor satu di desa ini. “Bagaimanapun juga kalau tidak mendapatkan sanksi, Mundu Mesigit akan dijadikan contoh kepala desa nakal lainnya, karena kasus yang di Desa Mundu Mesigit tidak dipersoalkan,” jelasnya. Rudi menyampaikan, berbagai upaya akan dilakukan warga untuk menurunkan kuwu dari jabatannya. Salah satunya adalah mendorong pemerintah daerah menindak tegas, baik kasus asusila maupun dugaan korupsi. “Kami sudah melaporkan juga terkait dugaan korupsi ke Inspektorat tapi hingga kini belum juga ada kabar,” tandasnya. Berdasarkan hasil penghitungan warga, kerugian sejak tahun 2015 saja kurang lebih di angka Rp300 juta. Perhitungan kerugian keuangan desa itu diduga dari pengadaan mobil, pelatihan RT/RW fiktif, pajak PBB yang warga setorkan ternyata tidak disetorkan ke pemda. “Kalau kasus ini tak kunjung selesai dari proses pemeriksaan atau mandeg pemeriksaannya, kami akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar,” imbuhnya. Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Moh Sofyan SH MH mengatakan, semua keluhan warga sudah ditampung dan akan disampaikan ke bupati. “Insya Allah kasus aspirasi warga akan dicarikan jalan keluarnya,” kata mantan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon itu. Terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Cirebon Hendra Nirmala mengatakan, mengenai dugaan korupsi masih diproses pemeriksaannya di Inspektorat. “Jadi ini belum masih ke ranah kami,” singkatnya. (sam)    

Tags :
Kategori :

Terkait