PPNI Kuningan Ingin Satu Desa Satu Perawat

Senin 10-10-2016,21:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Usai dilantik sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Kuningan, Tineke R Thalib SKep langsung meluncurkan program kerja satu desa satu perawat. Program ini bertujuan untuk menciptakan pembinaan terpadu sehingga fokus masalah kesehatan masyarakat bisa tercapai. “Program ini yang kami ingin lakukan pada tahun  pertama. Untuk mewujudkan program ini tidak sulit karena di desa ada anggaran ADD sebesar 10 persen untuk kesehatan. Minimal lima persen dialokasikan untuk mendukung program satu desa satu perawat maka tujuan yang selama ini pemerintah wujudkan dalam bidang kesehatan bisa terwujud,” ucap Tineke dalam sambutan usai dilantik sebagai ketua PPNI Kuningan, kemarin (9/10). Selain ikut mendukung program pemerintah juga untuk adanya program ini bisa mengkoordinir lulusan perawat yang ada di Kuningan. Mereka nanti ada pernyataan hitam di atas putih untuk tidak pindah tugas dari desa agar program ini berjalan sukses. Tugas perawat di desa ini lanjut dia, akan beriringan dengan bidan desa. Program bidan desa yang sudah diluncurkan berjalan sukses, maka program perawat pun akan sama hasilnya. “Ketika ada perawat di tiap desa maka tugas mereka memberikan pemahaman pola hidup sehat bisa terwujud, karena perawat itu door to door ke rumah warga,” ucap dia. Bukan hanya masalah itu kata Tineke, pihaknya pun mendorongan kepada perawat untuk memiliki sertifikat kompetensi untuk menjadi syarat pengajuan mendapatkan surat tanda registrasi (STR) dengan NIRA (nomor induk regsitrasi anggota). STR ini sebagai aspek legalitas hukum  dalam melaksanakan praktek keperawatan di pelayanan baik di rumah sakit dan puskes maupun praktik pelayanan mandiri. Program kerja yang akan dicanangkan oleh ketua baru mendapatkan dukungan dari Ketua DPW PPNI Provinsi Jabar Mamat Lukman SKP MSi. Ia menerangkan, sudah saatnya perawat terjun ke desa dengan cara menjemput ke rumah-rumah. “Sekarang saatnya perawat menjemut ke rumah-rumah bukan tinggal di dalam kantor. Memberikan wajib memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat sehingga derajat kesehatan masyarakat bisa meningkat,” tandas doses Unpad ini. Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama MH keinginan dari PPNI itu menjadi pertimbangan. Keinginan mengenai ada alokasi dana dari ADD bisa dibicarakan lebih lanjut karena masalah teknis. “Masalah dana masalah teknis itu bisa dibicarakan, yang terpenting setelah ada ketua PPNI baru maka arah program kerja lebih jelas. Selamat kepada ketua baru dan terimakasih kepada mantan ketua yang selama ini sudah memberikan sumbangsih kepada kemajuan Kuningan,” ucap bupati usai melantik. Dari pantauan Radar, Musda PPNI tahun ini berjalan lancar, tidak heran para panitia mengklaim acara musda paling sukses sepanjang sejarah kebaradaan PPNI di Kuningan. Selain agenda pemilihan ketua juga ada seminar.(mus)      

Tags :
Kategori :

Terkait