Kejagung Tangkap Anak Buahnya Jadi Sejarah Baru

Minggu 27-11-2016,22:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

PENELITI Indoesian Legal Raoundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar menyatakan, penangkapan terhadap Jaksa Fauzi merupakan sejarah baru. Tidak pernah terjadi sebelumnya, jaksa agung menangkap anak buahnya sendiri. \"Sejak reformasi kejadian seperti belum pernah ada. Kami apresiasi langkah itu,\" papar dia. Namun, dia menyayangkan pernyataan Jaksa Agung Prasetyo yang dinilai terburu-buru dengan menyatakan bahwa pemerasan itu dilakukan pelaku tunggal, yaitu Jaksa Fauzi. \"Pernyataan itu sumir dan terkesan berusaha melokalisir perkara,\" papar alumnus fakultas hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu saat dikonfirmasi Jawa Pos. Dia juga mendesak agar Jaksa Agung mendalami kasus itu dan memeriksa semua orang di sekeliling Fauzi. Baik rekannya, atasannya langsung, maupun Kajati Jatim Maruli Hutagalung. \"Sebagai pucuk pimpinan, Maruli perlu dimintai keterangan,\" terang dia. Keterangan pejabat Kejati Jatim sangat diperlukan agar kasus itu menjadi terang benerang dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Tidak mungkin, lanjut dia, pejabat Kejati Jatim tidak mengetahui perkara yang membelit Fauzi. Dia yakin se-yakin-yakinnya bahwa orang dekat Maruli itu tidak bermain sendiri. Sebenarnya, tutur dia, sangat mudah mengungkap suap Rp1,5 miliar. Sebab, Fauzi terkena tangkap tangan. Kejagung juga mengamankan uang suap. Jadi semuanya sudah terang sebenarnya. Peneliti ICW Febri Hendri menyatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga harus turun melakukan supervisi terhadap kasus suap itu. Apalagi, komisi antirasuah sebelumnya juga akan melakukan OTT terhadap Fauzi. Namun, karena didahului Kejagung, akhirnya KPK mundur. Walaupun demikian supervisi harus dilakukan. \"Jangan sampai jeruk makan jeruk,\" tuturnya. KPK tentu mempunyai data yang cukup lengkap terkait kasus tersebut. Lembaganya yang berkantor di Jalan H.R Rasuna Said itu bisa membantu data dalam menangani perkara Fauzi. Tentu dalam sadapan sudah jelas siapa saja yang terlibat. (lum)

Tags :
Kategori :

Terkait