Dokter Dedi Pimpin PMI Kuningan

Jumat 20-01-2017,22:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN-Bupati H Acep Purnama melantik Kepala Markas dan Kepala Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kuningan, kemarian (19/1). Pelantikan tersebut dihelat di Jl Raya Ciloa, Markas PMI Kabupaten Kuningan. Mereka yang dilantik sebagai Ketua Markas PMI yakni dr Dedi dan Kepala Unit Transfusi Darah Yusef. Pelantikan yang dilakukan di Aula PMI Kuningan tersebut dihadiri oleh jajaran dewan kehormatan PMI Kabupaten Kuningan, Ketua PMI kecamatan, serta seluruh jajaran pengurus dan staf PMI Kabupaten Kuningan. Bupati dalam sambutannya mengharapkan kepada kepala markas PMI dan UTD PMI Kuningan untuk dapat bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas. Kemudian juga melakukan yang terbaik untuk mendorong berbagai kemajuan tugas-tugas kemanusiaan yang sudah barang tentu dibawah koordinasi jajaran pengurus PMI Kabupaten Kuningan. “Mari bersinergi dalam tugas-tugas kemanusiaan. Dahulukan kepentingan masyarakat, dan layani masyarakat dengan penuh keikhlasan,” katanya. Acep juga mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh jajaran PMI dan UTD PMI. Termasuk juga bagaiamana terus menggalang masyarakat untuk mendonorkan darahnya. “Harapan ini saya sampaikan karena banyak pekerjaan rumah yang harus segera diurai, ditindak lanjuti, dan dilakukan baik oleh kepala markas maupun kepala UTD yang baru dilantik. Saya berharap semua dapat bergerak cepat untuk erancang sekaligus menjabarkan prograam-program dan kebijakan strategis pengurus PMI Kabupaten Kuningan untuk memastikan berjalan optimalnya peran-peran PMI di tengah masyarakat Kabupaten Kuningan,” ujar dia. Salah satu peran tersebut, sambung bupati, adalah bagaimana PMI dapat memaksimalkan perannya agar mampu menjalankan misi-misi kemaanusiaan. Dan juga memerankan diri sebagai lembaga kemanusiaan yang selalu aktif daan peduli terhadap berbagai upaya penanganan masalah kemanusiaan. “Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa di Kabupaten Kuningan dalam sebulan membutuhkan sekitar 1200 labu darah. Untuk itu, kami minta kepada kepala UTD untuk terus menerus menyosialisasikan donor darah sukarela. Sehingga ke depannya diharapkan donor darah menjadi budaya serta gaya hidup di kalangan masyarakat,” harap Acep. Dia menambahkan, tugas dan tanggung jawab ini harus terus digalakkan karena antara permintaan darah dan ketersediaannya belum berbanding lurus. Terkadang PMI kesulitan mendapatkan darah karena jumlah pendonornya berkurang atau memang ada sebab lain. “Karena itu, kedepannya kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan dari semua elemen untuk bisa menjadikan donor darah sebagai kebutuhan dan gaya hidup. Karena setetes darah dari kita akan menyelamatkan orang yang membutuhkannya,” imbuh bupati. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait