INDRAMAYU- Sesal kemudian tiada guna. Begitulah ungkapan yang pantas ditujukan kepada TH (36), warga Desa Cilandak Lor, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Terduga pelaku penjambretan ini iseng mengaku sebagai anggota polisi. Kini dia harus berurusan dengan Reskrim Polsek Anjatan. Informasi yang dihimpun di lapangan, kasus pencurian disertai kekerasan (curas) bermula ketika korban, Sup (13), salah satu pelajar asal Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, hendak mengambil handphone milik temannya di Desa Cilandak Lor, Kecamatan Anjatan, usai menyaksikan nonton bareng di lapangan Futsal Star Jaya Kopyah, Minggu (26/2) sekitar pukul 00.00 WIB. Menggunakan sepeda motor matik, dia mengajak dua temannya yang berboncengan menaiki motor jenis sport. Usai mengambil hanpdhone dan hendak melanjutkan perjalanan balik ke rumah, tiba-tiba TH yang mengemudikan Yamaha Mio langsung menyalip dan memberhentikan motor Sup dan dua temannya. Seketika TH meminta STNK sepeda motor yang dipakai Sup dan mencabut kunci kontaknya. Keruan saja, Sup dan sahabatnya dibuat kaget bukan kepalang. “Apa-apaan ini,” tanya Yay, teman Sup mencoba menanyakan maksud TH. “Saya polisi mari kita ke polsek,” jawab TH berlagak seperti polisi sungguhan. Sadar ada gelagat mencurigakan, Sup dan dua temannya tadi langsung tancap gas hendak kabur dari lokasi kejadian. Namun, TH tak tinggal diam. Dia lantas menarik tas berisi uang Rp280 ribu yang dibawa Sup hingga talinya putus dan berhasil diambil pelaku. Sup dan rekan-rekannya kemudian memberitahukan kejadian tersebut ke temannya yang lain, lalu melapor ke petugas Polsek Anjatan. Mendapat laporan, anggota Unit Reskrim Polsek Anjatan bergerak cepat menuju TKP. Barang bukti berupa tas warna coklat berhasil ditemukan, tapi isinya sudah lenyap. Penyisiran pun dilanjutkan dan akhirnya TH berhasil diciduk beserta barang bukti berupa uang hasil jambret, namun jumlahnya sudah berkurang. Kini pelaku masih ditahan polisi guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (kho)
Kategori :