Napi yang Gantung Diri di Lapas Cirebon Diduga Depresi

Rabu 15-03-2017,17:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Napi berinisial RHA yang tewas dengan gantung diri di Lapas Kelas I Cirebon, Rabu (15/3), diduga memiliki riwayat depresi. Hal itu diungkapkan Pelaksana Harian (PLH) Lapas Kelas 1 Cirebon, Tjuk Soehardjo. Dikatakan Tjuk, keseharian korban selalu menyendiri dan tidak mau bersosialisasi dengan yang lain. Bahkan, sebut Tjuk, pernah salah seorang napi diserang olehnya tanpa sebab apapun. Selain itu, office boy lapas pernah disiram air panas oleh korban. “Orang tua korban pun mengakui bahwa korban ini memang memiliki riwayat depersi. Kalo ditanya apa penyebabnya, kami belum tau soal itu,” kata Tjuk. Untuk itu, pihaknya tidak mencampurkan korban dengan napi lain. Dalam hal ini, pihak Lapas sengaja memberikan korban kamar kusus untuknya. Kemudian, kata Tjuk, pihak Lapas pun telah berupaya untuk melakukan tindakan terkait depersi yang diderita korban, dengan memasukan korban ke ruang klinik dilapas tersebut. “Sudah sekitar satu minggu yang bersangkutan kami taruh di ruang klinik,” kata Tjuk. Saat ini jenazah korban berada dikamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati (RSUDGJ) Kota Cirebon untuk diidentifikasi. “Orang tua korban juga sudah kami beri tahu dan sedang dalam perjalanan ke sini,” pungkas Tjuk. Diberitakan sebelumnya, Seorang napi Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mengantung di jendela kamar tahanan, Rabu (15/3). Napi yang nekat gantung diri (gandir) berinisial RHA (24), warga Jalan Pasir Impun Barat, Kelurahan Karang Pamulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun radarcirebon.com, korban ditemukan dalam posisi menggantung dengan menggunakan kain sarung sekitar pukul 11.20 WIB.(fazri)

Tags :
Kategori :

Terkait