Alamak, Maling Tiga Kali Bobol Warung Nasi Bu Cicih

Minggu 09-04-2017,10:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CILIMUS - Aksi pencurian mulai sering terjadi di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, sehingga membuat masyarakat resah. Yang terbaru, warung milik Cicih (50) warga setempat dimasuki kawanan maling, Jumat malam (7/4). Para pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang itu masuk ke dalam warung setelah merusak gembok yang menempel di pintu depan. Aksi para begundal itu makin leluasa lantaran kondisi di sekitar warung relatif cukup sepi dan berada di sekitar area persawahan. Ditambah lagi warung tersebut jauh dari pemukiman penduduk. Dari warung nonpermanen tersebut, para pencuri menggondol satu kantong plastik kopi siap saji, dan sekarung beras. Sang pemilik, Cicih, baru tahu jika warungnya disantroni kawanan maling sekitar pukul 06.00 WIB. “Pas datang saya mau buka kunci gembok yang nempel di kusen. Ternyata sudah terbuka. Karena curiga, saya langsung ke dalam dan mengecek barang yang hilang. Rupanya kopi instan yang baru saya beli sore hari dan beras sekarung sudah tidak ada di tempatnya. Bagi saya yang berdagang dengan modal kecil, barang yang dicuri itu termasuk kerugian besar,” ujar Cicih, kemarin (8/4). Cicih mengaku, kejadian pencurian Jumat malam itu merupakan keli ketiga menimpa warungnya. Pada kejadian pertama, pelaku masuk dari arah samping dan mengambil barang dagangan. Aksi yang kedua, para pencuri hanya mengambil satu kantong plastik kacang asin. “Warung saya ini bukan permanen namun dindingnya memakai kasibot sehingga mudah dijebol. Kalau rokok, saya enggak jual. Biasanya barang dagangan saya bawa ke rumah jika warung tutup, dan enggak disimpan di warung. Tapi karena berat bawanya, satu karung beras yang baru saya beli, ditinggal di warung,” tuturnya. Mendengar adanya pencurian, sejumlah warga mendatangi warung Cicih. Mereka ikut menanyakan kronologi kejadiannya. Soal warung tersebut sudah tiga kali dijebol maling dibenarkan warga lainnya. Mereka menuturkan, jika warung milik Cicih yang menjual nasi dan kopi panas itu menjadi sasaran empuk kawanan pencuri. “Mungkin karena lokasinya sepi, dan bangunannya bukan permanen, sehingga para pelaku bisa leluasa menjalankan aksinya. Setahu kami, ini adalah kejadian yang ketiga kalinya menimpa warung Bu Cicih,” jawab sejumlah warga yang kebetulan berada di lokasi. Pada malam yang bersamaan, kawanan pencuri juga menyasar SDN 1 Setianegara yang lokasinya berjarak sekitar 100 meteran dari warung Cicih. Pelaku masuk melalui jendela dan mencari barang berharga. Aksi para pencuri baru diketahui pihak sekolah pagi harinya. “Tadi malam (Jumat malam, red) SDN 1 Setianegara juga dimasuki pencuri. Mereka masuk melalui jendela. Setelah dicek, tidak ada barang yang hilang. Printer yang ada di ruang kelas juga masih utuh. Kebetulan komputer juga tidak diambil,” terang pria yang dipanggil Udin, (48) warga setempat. (ags)    

Tags :
Kategori :

Terkait