70 Korban Trafficking Dilatih Ngolah Aneka Buah dan Bahan Makanan

Sabtu 15-04-2017,19:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU - Dinas Sosial Kabupaten Indramayu memberikan bimbingan sosial dan pelatihan bagi korban trafficking di Kabupaten Indramayu. Sebanyak 70 orang korban trafficking mengikuti kegiatan ini. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Ika Atu Putri menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan usaha ekonomi produktif (UEP) bagi para korban trafficking di Kabupaten Indramayu. Sehingga, mereka bisa melupakan kejadian yang menimpanya dan mempunyai usaha yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan dalam menghidupi keluarganya. Dikatakan, pada bulan April 2017 ini, Dinas Sosial baru melakukan bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan bagi korban trafficking sebanyak 70 orang yang berasal dari 7 kecamatan. Masing-masing mengirimkan 10 orang yang berasal dari Kecamatan Karangampel, Sliyeg, Lohbener, Bongas, Cantigi, Haurgeulis, dan Anjatan. “Para korban trafficking ini mendapatkan bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan untuk mengolah berbagai jenis buah untuk menghasilkan jus yang memiliki cita rasa kekininan. Mereka sangat antusias karena ini merupakan bekal bagi mereka yang sebelumnya kurang begitu mahir,” tutur Atu. Atu menambahkan, pelatihan juga bukan hanya diberikan bagi para korban trafficking, namun juga diberikan kepada para lanjut usia, dengan materi tentang berbagai olahan makanan yang bisa memiliki nilai ekonomis dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Saat ini, untuk lansia baru sebanyak 20 orang yang mengikutinya dan berasal dari Kecamatan Cantigi dan Sliyeg. “Para lansia ini dilatih, setidaknya mereka bisa mendapatkan tambahan secara ekonomi dengan tidak memberatkan keluarga ataupun lingkungannya. Ketika tua, mereka pun bisa hidup mandiri, itu harapan kita,” tegas Atu. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Dr H Marsono MPd mengatakan, sebagai SKPD yang melakukan penanganan dan rehabilitasi sosial, berusaha secara maksimal untuk menyelesaiakan masalah yang ada di tengah keterbatasan saat ini. Pihaknya tengah berupaya maksimal agar Dinas Sosial memiliki ‘Rumah Singgah’ bagi para penyandang sosial, baik itu pengemis, gelandangan, orang telantar maupun lainnya. “Masalah sosial bermuara pada Dinsos, namun saat ini kami belum memiliki rumah singgah sebagai media untuk menampung mereka. Namun, kami tetap komitmen bahwa masalah sosial ini harus diselesaikan dan mendapatkan dukungan dari semua pihak,\" ujarnya. (oet)    

Tags :
Kategori :

Terkait