Ini Permintaan Terakhir PKL Karanggetas sebelum Ditertibkan

Selasa 25-04-2017,11:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Pedagang kaki lima (PKL) Jl Siliwangi-Karanggetas, punya permintaan terakhir. Mereka berharap Pemerintah Kota Cirebon menyediakan lahan relokasi, sebelum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penggusuran. \"Kita nggak mau kalau asal ditertibin. Harus ada tempat yang layak buat jualan lagi,” ujar salah seorang pedagang, Supriatin (43), kepada Radar, Senin (24/4). Supriatin tak sendiri. Pedagang di kawasan padat lalu lintas itu sudah sepakat. Pantang angkat kaki, tanpa solusi untuk kelanjutan nasib mereka. Hal itu dibuktikan dengan tidak digubrisnya surat peringatan kedua (SP-2). Pengiriman teguran pertama yang dilakukan dua pekan lalu, sebatas menjadi riak kecil diantara pedagang. Perbincangan di lapak-lapak PKL kawasan tersebut, setiap harinya nyaris didominasi keluhan terhadap pemerintah. Kemudian muncul opsi untuk mengusulkan lahan relokasi. Pertimbangannya, mereka tidak mau kehilangan mata pencaharian yang sudah belasan tahun diperjuangkan di atas trotoar. \"Jangan sampai setelah penertiban, kami kebingungan. Kasihan juga kan, pemerintah harus memikirkan itu,\" harapnya. Supriatin mengaku, terlanjur berjualan di atas trotoar. Meski disadari, perkembangan kota dan pertambahan jumlah kendaraan menyebabkan ruas jalan tersebut jadi sangat padat. Nyaris setiap harinya, terjadi kemacetan. Penyebabnya, bukan hanya keberadaan PKL, tapi juga parkir kendaraan di badan jalan. Tak hanya PKL yang membuka lapak di emperan toko, pedagang keliling juga dapat teguran. Salah satunya, Paryo (52). Baginya, SP-2 itu tak banyak berpengaruh. Kalaupun ada penertiban, untuk sementara rute jualannya akan diubah. “Saya sih tinggal pergi aja kalau ada penertiban, biasa keliling. Kasihan pedagang yang punya lapak,\" selorohnya. Sebetulnya, kata Paryo, para pedagang mendukung upaya Pemerintah Kota Cirebon dalam menata kota. Namun, upaya itu juga harus diimbangi dengan solusi dan memenuhi rasa keadilan. Sebab para PKL juga berkontribusi karena menggerakan ekonomi kerakyatan. \"Tolong jangan melukai hati kami. Kita juga perlu cari uang buat makan,\" pungkasnya. (mik)  

Tags :
Kategori :

Terkait