Seks Bebas Penyumbang Terbesar Kasus AIDS di Kota Cirebon

Kamis 11-05-2017,23:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) di Kota Cirebon terus bertambah. Sejak tahun 2000-an hingga saat ini mencapai 639 kasus. Trennya pun berubah. Dari narkotika dan penggunaan jarum suntik sebagai penyumbang terbanyak, kini didominasi seks bebas. \"Kasus itu (AIDS) tinggi,\" ujar Kepala Dinas Kesehatan, Edi Sugiharto. Menurut dia, tingginya kasus HIV/AIDS itu disebabkan posisi Kota Cirebon sebagai kawasan transit bagi warga dari berbagai daerah. Hal ini menyebabkan peluang terjadinya seks bebas cukup tinggi. Perilaku seks di luar hubungan menikah ini, juga mengimbas pada tertularnya ibu rumah tangga. Edi prihatin dengan adanya ibu rumah tangga yang juga mengidap HIV/AIDS, karena tertular suaminya. \"Meski tidak berperilaku menyimpang, namun mereka tertular dari suami mereka yang kerap bergonta-ganti pasangan,\" sambungnya. Dari 639 penderita HIV/AIDS itu, kata Edi, memang tidak seluruhnya merupakan warga Kota Cirebon. Sekitar 330 orang dari 639 orang itu berasal dari luar Kota Cirebon. Terpisah, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati menyebutkan, kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon sebenarnya ibarat fenomena gunung es. Kemungkinan masih banyak kasus yang belum ditemukan karena orang-orang yang berperilaku risiko tinggi tidak semuanya mau memeriksakan diri. \"Jadi status HIV-nya tidak bisa diketahui,\" tuturnya. Sri mengakui, faktor risiko utama penularan HIV/AIDS di Kota Cirebon adalah melalui hubungan seks, baik heteroseksual maupun homoseksual. Sedangkan untuk pengendalian HIV/AIDS, pihaknya sudah melaksanakan program TOP, yang merupakan kepanjangan dari Temukan, Obati dan Pertahankan. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait