Akses Menuju BIJB Mutlak Pakai Tol

Senin 22-05-2017,09:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA- Tarik ulur penentuan akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, akhirnya diputuskan melalui akses tol. Tak boleh lagi ada penolakan. Keputusan ini harus dijalankan, sekaligus mengakhiri perdebatan antara Pemprov Jawa Barat dengan Pemkab Majalengka. Sebelumnya Pemkab Majalengka menginginkan agar akses bandara dibangun lewat jalur non tol. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di sela Topping Ceremony BIJB di Kertajati, Minggu (21/5), mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi terbatas dengan tim kepresidenan beberapa waktu lalu. Ternyata, kata gubernur, semua yang hadir dalam rapat itu sepakat akses ke BIJB menggunakan tol. “Tidak mungkin akses ke bandara hanya menggunakan jalan biasa. Artinya mutlak pakai tol. Itu yang dibahas dalam rapat,” terang gubernur yang akrab disapa Aher itu. Dikatakan Aher, keputusan akses menuju bandara pakai tol semata-mata demi kelancaran bagi calon penumpang. “Walaupun jarak (dari exit tol gate Kertajati) hanya 3 kilometer itu cukup dekat, tapi kalau nantinya macet tetap makan waktu lama. Jadi akses ke bandara diperlukan mutlak jalan tol,” tambah Aher. Gubernur dari PKS ini berharap semua pihak memahami ini, apalagi pengambilan keputusan tersebut adalah hasil dari rapat terbatas dengan tim kepresidenan. “Jadi sudah nggak ada (keputusan, red) yang lebih tinggi lagi. Kalau rapatnya di provinsi dan kementerian masih ada yang lebih tinggi. Ini kan hasil rapatnya dengan kepresidenan,” tegasnya. Dia menyebutkan akses lewat jalan tol menuju lokasi terminal bandara memakan jarak 3 kilometer. Proses pembebasan lahannya dimulai tahun ini. “Insya Allah karena 3 kilometer jadi tidak akan lama. Harus cepat. Kalau tahun ini beres dibebaskan, tahun depan bisa selesai pembangunannya. Mudah-mudahan didisain dengan baik dan menguntungkan semua pihak,” paparnya. Terkait dampak sosial masyarakat, Aher mengaku sudah memikirkan upaya tersebut. Menurutnya, tidak mungkin pemerintah membangun sebuah proyek infrastruktur yang menyengsarakan rakyatnya. Justru sebaliknya hal ini bertujuan untuk menghadirkan kesejahteraan ke masyarakat. “Jadi sudah saatnya mari kita berpikir dan bermusyawarah bersama dengan sejuk dan dengan kepala dingin. Agar bandara ini bisa menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat dan tidak meninggalkan persoalan di kemudian hari,” tutupnya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait