BMKG Prediksi Terjadi El Nino tapi Lemah

Rabu 24-05-2017,11:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Jatiwangi menyatakan, akhir Mei ini sudah memasuki musim kemarau. Namun BMKG belum menentukan terkait musim kemarau panjang atau El Nino. Forecaster BMKG Ahmad Faazyn menyebutkan, jika kemarau panjang atau El Nino belum tentu terjadi mengingat intensitasnya terpantau lemah. Namun intensitas bisa menjadi kuat ketika sudah melebihi musim. “Hingga saat ini diprediksi pantauan dari alat satelit cuaca memang akan terjadi El Nino tetapi cukup lemah. Tepatnya diprediksi bulan Agustus sampai Oktober mendatang,” ujarnya. Alat satelit cuaca bisa memantau prediksi El Nino enam bulan kedepan. Sementara untuk curah hujan bulanan bisa diprediksi tiga bulan kedepan dan cuaca harian bisa terpantau satu minggu kedepan. Alat satelit cuaca tersebut bisa menghasilkan model-model data cuaca yang bisa dianalisa untuk memprediksi El Nino. Menurutnya, dampak dari musim kemarau panjang yang harus diantisipasi yakni sektor pertanian dan perikanan. Sebab kemarau panjang akan menyebabkan pasokan air berkurang hingga menyebabkan kebutuhan petani meningkat drastis. Beberapa petani biasanya mengandalkan pasokan air dari sumur pantek yang telah dibor. Sementara salah seorang petani Darkiman (48) mengatakan, memasuki musim kemarau ini dirinya sudah mempersiapkan mesin diesel untuk kebutuhan pasokan air. Bahkan beberapa pekan terakhir sudah digunakan mengingat pasokan air khususnya di wilayah utara Majalengka seperti Jatitujuh mulai berkurang. “Sebagai antisipasi kedepannya memang sudah saya persiapkan, seperti penyediaan pompa air. Sudah menjadi hal yang biasa biaya produksi bakal bertambah seiring pembelian bahan bakar untuk mesin. Sementara beberapa petani di sejumlah daerah di Jatitujuh sebagian mengandalkan air dari sungai Cimanuk dan Sindupraja,” pungkasnya. (ono)  

Tags :
Kategori :

Terkait