Polda Jabar Geledah Empat Lokasi Terkait Bom Kampung Melayu

Sabtu 27-05-2017,16:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG – Polda Jabar terus menyisir lokasi-lokasi yang diduga menjadi persembunyian teroris terkait kasus bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta timur. Kemarin (26/5), setidaknya empat titik digeledah polisi untuk mencari bukti-bukti keterkaitan pada bom yang menawaskan anggota polisi tersebut. Tercatat, Polda Jabar menggeledah di Jalan Rancasawo, RT 02 RW 21 Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung. Di sini, polisi terduga teroris berinisial WS diduga bersembunyi. Namun, setibanya di lokasi, terduga tidak ada. Di rumah kontrakan tersebut, sang istri yang mengenakan baju dengan kerudung tertutup, sangat kaget ketika melihat kedatangan para petugas gabungan yang datang. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, penggeledahan terhadap kediaman terduga teroris WS ini dilakukan untuk mencari barang bukti keterlibatan WS dalam kaitan bom Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam. ”Dari hasil penggeledahan, polisi mengamankan sejum­lah barang bukti yaitu buku buku, alat komunikasi dan ijazah. Saat ini, istri dan kedua anak WS akan dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan,” kata Yusri di lokasi penggerebekan di Buahbatu, kemarin (26/5). Setelah melakukan peng­geledahan di rumah WS, lanjut Yusri, pihaknya langsung melakukan penggeledahan di dua tempat yang berada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). ”Dari informasi yang didapat, bahwa WS ini sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek online dan berjualan aksesoris,” ungkapnya. Beres mencari bukti di di rumah WS, kata Yusri, aparat langsung melakukan penggeledahan rumah AK alias AD yang merupakan warga Jalan Raya Mohammad Toha, Kam­pung Babakan Sangkuriang, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat siang. AK, tutur Yusri, berprofesi sebagai penjual karpet dan sandal. Petugas dari Densus 88 Mabes Polri dan Penjinak Bom menggeledah dua tempat. Di antaranya, tempat penyimpanan karpet Jalan Babakan Sangkuriang, Kecamatan Dayeuhkolot dan kediaman AK di Kampung Parunghalan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Di lokasi yang berbeda, Tim Gabungan Polda Jabar bersama Tim Densus 88 dan Jibom menga­mankan adik kandung AS yang diduga pelaku bom bunuh diri di kampung Melayu yakni. Penggeledahan dan penjemputan dilakukan kediamanya di Kam­pung Paledang RT 03/RW 13, Desa Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jumat (26/5) sekitar pukul 08.00. ”Telah diamankan sepasang suami istri yang salah satunya merupakan adik kandung AS yang diduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Malayu Jakarta. Mereka, H 35, dan istrinya I, 27, yang merupakan adik kandung pelaku,” papar Yusri. Dia menegaskan, hasil komu­nikasi dengan warga setempat bahwa rumah yang didiami selama empat tahun saat ini oleh H, merupakan rumah milik orang. ”Hasil pengeledahan tidak ditemukan ada barang bukti yang baik materil untuk perakitan bom atau buku-buku jihad,” tandasnya. Sementara itu, ayah mertua AK, Dedi Sunandi (52), mengaku kaget dan tidak percaya menantunya terlibat jaringan teroris. Sebab, selama ini AK tidak pernah memperlihatkan gelagat yang mencurigakan. ”Setiap hari juga dia suka ada di rumah. Belum pernah sampai berminggu-minggu meninggalkan rumah. Kalaupun ke luar kota, itu satu hari saja ke Bogor mengantar anaknya atau menengok ke pesantren di sana,” kata Dedi. Dedi menjelaskan, pada saat ledakan bom di terminal Kampung Melayu Jakarta, pada Rabu malam, AK sedang bersama dia tengah menceritakan soal bisnis dan larangan riba. ”Pas malam kejadian dia sama saya di rumah ngobrol-ngo­brol masalah riba dan bisnis­nya. Dia malah mengingatkan saya agar jangan banyak berhutang,” jelasnya. (yul/rie)

Tags :
Kategori :

Terkait