Siswa Perbatasan Ingin ke Kota, Orang Tua Dukung Sistem Zonasi

Kamis 15-06-2017,04:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KEJAKSAN - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi pada sekolah menengah pertama akan segera diberlakukan. Sistem tersebut dirasa mampu menampung siswa untuk bersekolah di satu wilayah sesuai dengan zona tempat tinggal. Tanggapan dari pihak orang tua siswa maupun calon siswa SMP pun beragam. Salah satu orang tua murid, Yanto (48) mengapresiasi pemerintah yang menerapkan sistem zonasi untuk calon siswa sekolah menengah pertama. Dengan sistem itu, menurut Yanto, mau tak mau putranya tersebut akan bersekolah di daerah wilayah dekat rumah. Yang tentunya akan lebih dekat dan mempersingkat waktu tempuh. \"Setuju, karena bisa lebih dekat dengan rumah, untuk antar dan jemput juga jadi lebih cepat, jadi anak bisa lebih cepat sampai rumah,\" ujar Yanto, kepada Radar, Selasa (13/6). Kendati demikian, Yanto yang tinggal di Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati masih berharap anaknya bisa bersekolah di Kota Cirebon. Meski sebagai orang tua ingin anaknya sekolah dekat dengan rumah, tapi keinginan anak beda lagi. Sebab, puteranya itu tamatan SD di Kota Cirebon dan berkeinginan melanjutkan di SMP yang berada di kota. \"Kalau sistem ini juga berlaku untuk siswa yang rumahnya di kabupaten susah juga ya, padahal lulusan kota,\" tuturnya. Hal serupa diungkapkan, Gymnastiar Daru (13). Sejak duduk di kelas 5 ia menginginkan bisa bersekolah di SMPN 14 dan SMPN 15 Cirebon. Namun dengan diberlakukan sistem zonasi alhasil ia yang bertempat tinggal di Perumahan Villa Intan kebingungan. Sebab, sekolahnya juga mesti di sekitar tempat tinggal. \"Mau ke SMP 14 Cirebon tapi jauh dari rumah. Kalau ada aturan zonasi, jadinya tidak bisa,\" ungkapnya. Gymnastiar yang merupakan lulusan salah satu sekolah dasar di Kota Cirebon inginnya melanjutkan sekolah di kota. Dia masih berharap bisa diterima lewat jalur lain. \"Jadi bingung, nggak bisa pilih mau ke sekolah mana. Harus ke sekolah yang dekat di wilayah rumah ya?\" ucapnya. Namun kegelisahan itu tidak berlaku untuk siswa Kota Cirebon. Nunuh Dwiva (14) mengaku sejak awal memang ingin bersekolah di SMPN 11. Dengan sistem zonasi peluangnya jadi lebih besar. \"Mungkin bisa untuk atur siswanya biar lebih rapi, yang di wilayah paling dekat bisa sekolah di sekolah yang bagus juga,\" ujarnya. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait