Berharap Kebutuhan Lebaran Bisa Terpenuhi, Petani di Majalengka Beralih Profesi

Rabu 21-06-2017,01:05 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA – Memasuki musim kemarau tahun ini, para petani di Baribis Kecamatan Cigasong mulai beralih profesi menjadi pembuat bata merah. Hal itu sebagai salah satu upaya agar kebutuhan lebaran bisa terpenuhi. Salah seorang petani, Sarja (55) mengaku beralih profesi menjadi pembuat bata merah sambil menunggu musim hujan. Dengan mencetak bata merah, dia berharap kebutuhan keluarganya tetap terpenuhi menjelang lebaran. “Para petani di sini tidak ada pilihan lain agar tetap beraktivitas di saat musim kemarau, dimana lahan pertanian tidak mungkin ditanami karena air untuk mengairi sawah kurang. Kalau dipaksanakan menanam padi, biaya yang mesti dikeluarkan lebih banyak dari biasanya,” tuturnya. Sehingga petani yang tidak memiliki modal cukup lebih memilih melakukan pekerjaan menjadi kuli bangunan dan memproduki bata merah. Hal serupa dilakukan Amar, petani Desa Girimukti Kecamatan Kasokandel. Membuat bata merah saat kemarau sudah dijalankan sejak lima tahun terakhir. Sebelumnya, ketika musim kemarau dia memilih bekerja sebagai buruh di Jakarta atau Bandung. “Dulu waktu usia masih muda bekerja ke kota. Sekarang sudah tua tidak diizinkan lagi oleh istri dan anak-anak. Daripada nganggur lebih baik membuat bata merah agar dapur tetap ngebul,” imbuhnya. Penghasilan dari mencetak bata merah dapat menutupi kebutuhan keluarganya. Bata merah hasil produksinya dijual dengan harga Rp350 per buah untuk ukuran kecil. Sedangkan bata ukuran besar dijual Rp600 per buah. Namun dirinya hanya memproduki ukuran kecil, karena bata merah berukuran besar semakin kurang diminati. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait