Jerman vs Cile, 100 MAL

Kamis 22-06-2017,08:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MOSKOW – Banyak memori yang disimpan Joachim Loew di Moskow. Di kota ini, delapan tahun lalu Loew sukses menembus Piala Dunia pertamanya sebagai der trainer Jerman. Jogi –sapaan akrab Loew– berpeluang menambah kenangan manisnya di kota yang dijuluki Tretiy Rim (Roma Ketiga) itu dini hari nanti WIB. Tepatnya ketika dia mendampingi Timnas Jerman melawan Cile dalam matchday kedua Grup B Piala Konfederasi 2017 di Kazan Arena, Kazan (siaran langsung RTV pukul 01.00 WIB). Bukan lagi kenangan mengantarkan Die Mannschaft –julukan Jerman– menembus ke semifinal Piala Konfederasi lagi seperti di saat dia jadi asisten Juergen Klinsmann. Melainkan kenangan menjadi pelatih Jerman pertama yang mampu memenangkan 100 laga. 100 Mal, atau 100 Kali, begitu media-media Jerman menyebutnya. Ya, hanya memenangi Cile lah, status Loew sebagai pelatih pertama yang bisa memberikan 100 kemenangan. Dikutip situs resmi DFB, Jogi –sapaan Loew- menyebut modal menang 3-2 di laga pertama atas Australia (19/6) tidak bisa jadi ukuran. \'\'Pertandingan melawan Cile akan berbeda levelnya (dengan melawan Australia),\'\' ucap Jogi. Berkaca dari pengalamannya selama melatih, Jogi hanya sekali menghadapi Cile saat uji coba di Mercedes-Benz Arena, Stuttgart, 5 Maret 2014. Di depan publiknya sendiri Jogi cuma mampu membawa anak asuhnya menang satu bola dari La Roja, julukan Cile. Padahal, kala itu, Cile belum sesuperior sekarang. Belum jadi juara Copa America 2015 dan Centenario 2016 seperti kerangka tim yang diboyong oleh Juan Antonio Pizzi dalam Piala Konfederasi tahun ini. \'\'Mereka luar biasa versatile-nya dan dapat memainkan sepak bola yang intensifnya. Jadi, kami butuh memperbaiki stabilitas permainan kami di dalam kurun waktu 90 menit. Bukan hanya 60 menit,\'\' tutur pelatih berusia 57 tahun itu. Melihat dari performanya melawan Australia, Jerman yang lebih punya modal individu, malah gagal mempertahankan determinasi di depan Australia. Malah, Julian Draxler dkk dapat didikte permainannya selepas 60 menit pertama. Itu yang menurut Loew tak boleh diulanginya di depan Cile. Apalagi, berdasar statistik Piala Konfederasi, kedua negara masuk top three negara yang paling banyak melakukan tembakan. Jerman bisa melakukan 18 kali shots dalam satu laga, Cile 16 kali tembakan. Rusia di antara keduanya dengan 17 kali shots. Dengan rata-rata antara enam sampai tujuh tembakan per golnya, jurnalis FIFA memprediksi akan ada banyak gol di laga ini. Julian Brandt, winger kanan Jerman meminta rekan-rekannya agar menekan Cile sampai ke titik tertinggi. \'\'Apabila kami berhasil mengurangi beberapa kesalahan seperti saat melawan Australia, maka kami masih punya kans (menang) melawan Cile. Ini akan jadi laga yang sangat menarik,\'\' kata pemain yang akan menghadapi rekan satu timnya di Bayer Leverkusen, Charles Aranguiz, dikutip Stern. Hal yang sama juga diserukan Draxler. Dengan 18 kali shots dan hanya menghasilkan 3 gol, menurutnya, itu masih kurang efisien. \'\'Dengan segala pengalaman kami, rasanya masih ada yang kurang. Jadi, bawalah permainan yang cerdas di sana. Melawan Cile segalanya masih bisa terjadi,\'\' tambah Draxler yang notebene kapten termuda kedua sepanjang sejarah Timnas Jerman itu. Memang, dibandingkan Jerman, Cile datang ke Rusia dengan skuad yang lebih matang, di sisi kedalamannya pun lebih unggul ketimbang Jerman. Apalagi dini hari nanti, sebagaimana dikutip AS Chile, motor serangannya Alexis Sanchez akan dimainkan Pizzi sejak di menit awal. Tidak seperti saat jadi pengganti melawan Kamerun (19/6). Dikutip Four Four Two, gelandang bertahan Cile, Marcelo Diaz menyebut bahwa dirinya dan beberapa pemain yang pernah merasakan bermain di Bundesliga sudah paham dengan gaya main pemain Jerman. Terlebih, lebih dari 60 persen pemain yang dibawa Loew kali ini bermain di klub Bundesliga. Diaz pernah bermain di Bundesliga bersama Hamburger SV pada 2015. Selain Diaz juga ada Aranguiz dan Arturo Vidal yang masih bermain di klub Bundesliga. \'\'Adaptasi bisa menjadi kunci di laga ini. Siapa pun yang mampu mengontrol bola merekalah yang akan mendominasi,\'\' ungkap pemain yang bermain untuk Celta Vigo itu. \'\'Saya bermain di Jerman, dan saya paham benar bagaimana mereka. Saya pikir laga ini akan tetap sulit,\'\' imbuh gelandang yang sudah bermain 54 caps bagi Cile itu. Jika Cile mampu menggagalkan pesta 100 kemenangan Loew, maka mereka bisa membuka jalannya lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Konfederasi. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait