Jelang Lebaran, Warga Karangmangu Mengais Rupiah dari Daun Kelapa

Jumat 23-06-2017,03:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi berkah tersendiri bagi sebagian besar warga Desa Karangmangu, Kecamatan Jalaksana, dengan bekerja sampingan membuat kulit ketupat. Hampir di semua rumah warga di Desa Karangmangu mengisi waktu luang mereka dengan menganyam daun kelapa menjadi bungkus ketupat. Tangan-tangan cekatan warga desa ini sudah tak diragukan lagi. Hanya dalam hitungan detik, satu bungkus ketupat bisa tercipta. \"Sudah jadi kebiasaan rutin setiap menjelang Lebaran, warga di sini membuatkan cangkang ketupat untuk dijual ke pasar. Lumayan untuk tambah-tambah uang dapur,\" ungkap Onah salah satu warga Karangmangu pembuat urung kupat sebutan warga setempat untuk kulit ketupat, Kamis (22/6). Kulit-kulit ketupat yang telah jadi tersebut, kata Uun, kemudian diserahkan kepada bandar besar. Warga akan mendapat upah sebesar Rp 200 untuk setiap 10 cangkang ketupat. Dikatakan Onah, ada sekitar tujuh bos ketupat di Desa Karangmangu yang khusus menjelang Lebaran ini mendapat pesanan ketupat meningkat hingga tujuh kali lipat dari hari biasanya. Oleh karena itu, para pengusaha ketupat tersebut merekrut warga sekitar untuk dipekerjakan membuat kulit ketupat untuk memenuhi pesanan. \"Daun kelapa dikirim oleh pengusaha ketupat. Kemudian oleh warga dianyam jadi cangkang ketupat dengan upah Rp 2.000 per 10 ikat isi 100 cangkang,\" kata Onah. Meski upahnya tergolong sangat murah, namun warga tidak mempermasalahkannya. Bahkan warga menganggap pekerjaan tersebut sebagai selingan mengisi waktu luang yang menghasilkan uang untuk tambah-tambah membeli kebutuhan Lebaran nanti. \"Sehari-hari kami bekerja membuat batako. Namun menjelang Lebaran ini kami libur, sehingga pekerjaan membuat kulit ketupat ini menjadi kesibukan tambahan kami di kala santai,\" kata Onah. (taufik)    

Tags :
Kategori :

Terkait