Kadisparbud Akui Objek Wisata Minim Sarana Ibadah

Rabu 05-07-2017,21:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Kebanyakan objek wisata di Kabupaten Majalengka masih minim sarana ibadah. Padahal masjid atau musala merupakan sarana yang sangat dibutuhkan pengunjung, yang mayoritas muslim untuk melaksanakan salat. Seperti yang terpantau di objek wisata Situ Cipanten Desa Gunung Kuning Kecamatan Sindang, yang belum memiliki masjid atau musala representatif. Pengelola Situ Cipanten membuat musala panggung darurat. Pengelola Situ Cipanten, Andri Gobel menyebutkan pengelola yang juga pengurus Karang Taruna membuat musala sementara dilengkapi sarana air wudu dari sumber mata air yang disalurkan melalui paralon secara sederhana. Andri mengakui objek wisata alam tersebut sempat vakum dan tidak dikelola secara baik, dan mulai Januari 2017 lalu objek wisata yang diresmikan tahun 1973 itu dikelola kembali. Di momen liburan Idul Fitri kemarin, tingkat kunjungan wisatawan meningkat tajam. Hal serupa dilontarkan pengelola objek wisata Buper Panten Desa Argalingga Kecamatan Argapura, Dodo Sulaeman. Menurutnya, Buper Panten belum memiliki masjid atau musala yang representatif dan masih menggunakan musala sementara. Kawasan Buper Panten menurutnya masuk wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalenka H Gatot Sulaeman AP MP mengakui banyak objek wisata yang belum memiliki sarana ibadah yang representatif. Menurutnya, tidak sedikit objek wisata di Kabupaten Majalengka yang masuk dalam wilayah TNGC dan Perum Perhutani. “Kami sudah beberapa kali rapat dengan TNGC atau Perhutani membahas kerja sama pengelolaan dan pengembangan wisata,” tandasnya. (ara)    

Tags :
Kategori :

Terkait