Cuaca Tak Menentu, Petani Garam Gulung Tikar

Jumat 07-07-2017,08:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIRBEON - Hujan yang masih mengguyur pada awal kemarau mengancam produksi petani garam di Jawa Barat. Setelah di tahun 2016 para petani garam gagal panen, tahun ini pun hanya bisa bermimpi untuk memperoleh hasil yang melimpah. \"Tahun lalu kita nol, nggak ada produksi. Tahun ini juga sepertinya karena anomali iklim yang tidak menentu,\" ujar Koordinator Wilayah Jawa Barat Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia, Mohamad Taufik dalam jumpa media, belum lama ini. Selain karena cuaca yang tak menentu, kelangkaan bahan baku juga menghambat produksi. Taufik menjelaskan, akibat kondisi tersebut banyak petani garam yang gulung tikar. \"Hampir 90 persen petani garam guling tikar,\" ungkapnya. Sejak 2016, lanjut Taufik, pemerintah melalui PT Garam (Persero) melakukan impor dan distribusi garam industri sebanyak 75 ribu ton. Namun, kuota tersebut belum berdampak kepada petani dan industri kecil menengah. \"Kita belum menerima itu, infonya satu industri kecil menerima 10 ribu ton. Itupun harus melalui prosedur yang rumit,\" bebernya. Melihat kondisi saat ini, Taufik berharap pemerintah peduli dan mempermudah para petani untuk mendapatkan bahan produksi. Ia sangat menyayangkan bila para petani dan industri kecil harus kehilangan mata pencaharian. \"Ada sekitar 6 ribu petani garam di wilayah Cirebon, kalau dibiarkan kondisinya seperti ini terus kasihan, mereka bisa nganggur dan kehilangan mata pencaharian,\" terangnya. Sementara itu, salah seorang petani garam, Muchlis (45) berharap, pemerintah memberikan kemudahan untuk para petani garam dalam mendapatkan bahan baku produksi. \"Khususnya untuk kami yang industri kecil, karena dari tahun kemarin saja karyawan sudah nganggur. Kita gak punya stok sama sekali untuk produksi,\" ungkapnya. Muchlis mengatakan, bila kondisi normal seluruh petani garam di wilayah Cirebon dan Indramayu dapat menghasilkan sekitar 550 ribu ton garam dalam setahun. \"Harusnya Juni itu sudah masuk penggarapan, sekarang masih belum ada bahan baku dan masih sering hujan, sepertinya bakal gagal panen lagi,\" pungkasnya. (mik/faz)

Tags :
Kategori :

Terkait