Fraksi-fraksi Soroti Infrastruktur Jalan, Sunjaya: Harus Objektif

Jumat 07-07-2017,11:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Beberapa fraksi di DPRD Kabupaten Cirebon menyoroti infrastruktur pada rapat paripurna pandangan umum terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2016, Kamis siang (6/7). Seperti yang diungkapkan Fraksi Nasdem yang dibacakan oleh Muhadi. Nasdem menyoroti infrastruktur jalan di Kabupaten Cirebon dengan nilai buruk. “Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon sangat tidak maksimal,” ujarnya. Fraksi Nasdem menyarankan agar pemkab harus melangkah lebih cepat agar infrastruktur di Kabupaten Cirebon kondisinya lebih baik lagi. “Kondisi seperti ini harus bisa diperbaiki,” tuturnya. Tidak hanya Nasdem. Pandangan FPKB yang dibacakan oleh H Sugiarto juga menyayangkan infrastruktur jalan di Kabupaten Cirebon. “Kita sangat malu dengan banyaknya jalan yang rusak. Oleh sebab itu, Pemkab Cirebon harus memperhatikannya dengan serius,” ujarnya. Karena buruknya kondisi infrastruktur jalan, maka F-PKB menyoroti kinerja dari Dinas PUPR Kabupaten Cirebon. Pihaknya yakin, kinerja PUPR tidak maksimal. Itu karena, dilihat dari bantuan DAK saja, saat ini mengalami penurunan. “Lalu bagaimana infrastruktur jalan akan dalam kondisi baik? Di sini juga perlu keseriusan PUPR untuk memperbaiki infrastruktur jalan,” tuturnya. Sementara itu Bupati Cirebon DR H Sunjaya Purwadisastra MM MSi mengatakan, pandangan umum fraksi-fraksi harus objektif dengan kondisi riil di lapangan. “Kita bicara objektif, fakta dan data. Dari F-Nasdem, memang menyoroti infrastruktur jalan. Tapi fraksi yang lain tidak begitu menyoroti infrastruktur jalan. Itu karena, dari partai lain tahu kondisi Kabupaten Cirebon pada saat saya awal menjabat pada tahun 2014,” ujarnya. Sunjaya mengatakan, awal dirinya menjabat sebagai bupati, diwarisi kondisi jalan yang rusak parah hingga mencapai lebih dari 75 persen. “Kita ketahui bersama, pada tanggal 19 Maret 2014, kondisi jalan 75 persen lebih kondisinya rusak, baik berat maupun ringan. Artinya, hanya tersisa 25 persen kondisi jalan yang bagus,” ujarnya. Sunjaya mempersilahkan untuk mengecek data statistik untuk bisa membandingkan kondisi jalan setelah dan sebelum dirinya menjabat. “Akhir tahun 2016, kurang lebih 35 persen jalan rusak sudah terselesaikan. Dan target 2017 yaitu 15 persen. Jadi, 50 persen sudah bisa menyelesaikan infrastruktur jalan. Dengan kata lain, tersisa dulu 25 persen. Berarti kan sudah 75 persen jalan di Kabupaten Cirebon kondisinya bagus. Tidak mungkin yang 25 persen itu dalam kondisi utuh dalam 2,4 tahun. Setidak-tidaknya sudah tergerus, apakah itu 15 persen atau minimal 10 persen,” jelasnya. Di tahun 2017, pihaknya menargetkan perbaikkan jalan sekitar 10 persen. “Sehingga, pada akhir 2017, Insya Allah kondisi posisi Kabupaten Cirebon 60 persen dengan jalan bagus. Artinya, tadi 50 persen sudah saya lakukan dalam kurun waktu 4 tahun, 10 persen tersisa dari 25 persen,” ungkapnya. Di akhir masa jabatannya sebagai bupati, Sunjaya menyebut, kondisi jalan halus di Kabupaten Cirebon mencapai 75 persen. “Tahun 2018 Insya Allah minimal 10 persen. Maka, itu sudah 70 persen sehingga hampir berbanding terbalik. Dulu rusaknya itu 75 persen, nanti mudah-mudahan akhir jabatan saya rusaknya tinggal 25 persen atau 30 persen,” tuturnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait