Nama Dandim Dicatut untuk Pesan Makan dan Minta Pulsa

Sabtu 08-07-2017,09:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Penipuan berkedok memesan makanan dan mengirimkan pulsa marak terjadi. Modusnya, pelaku menelepon korban untuk memesan makanan dan dikirimkan ke Kodim 0614/Kota Cirebon. Kemudian, pelaku kembali menelpon korban dan minta dikirimkan pulsa. Bahkan, pelaku meminta pulsa tersebut segera dikirimkan dengan alasan untuk Dandim. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (6/7). Dandim 0614/Kota Cirebon, Letkol Inf Suharma Zunam melalui Pasi Intel, Kapten Inf Kasiman mengatakan, korban penipuan tersebut adalah sejumlah tempat makan dan restoran yang ada di Kota Cirebon. \"Ada Bebek Quali, Seafood Haji Moel, Gian Pizza, Cafe Republic dan Ayam Geprek. Semuanya memesan makanan banyak dan minta dikirimkan ke Makodim 0614/Kota Cirebon,\" kata Kasiman, Jumat (7/7). Kasiman menjelaskan, para korban mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Dijelaskannya, setiap tempat dipesan makanan dan diminta mengirimkan pulsa dengan jumlah berbeda. Bebek Quali misalnya, dimintai pulsa Rp400 ribu yang dikirimkan sebanyak dua kali dan 22 Bok makanan belum sempat terkirim senilai Rp1 juta. Sementara, Republik Cafe mendapat pesanan makanan seharga Rp1,4 juta dan pulsa Rp200 ribu. Sedangkan, Ayam Geprek sudah mengirimkan pulsa Rp700 ribu dan paket makanan sebanyak 12 boks. Kemudian Seafood Haji Moel untuk order makanan Rp1,8 juta dan pulsa Rp200 ribu. Kasiman mengaku, penipuan semacam ini beberapa waktu lalu pernah terjadi. \"Modusnya sama pesan makanan dan kirim pulsa untuk dikirim ke Kodim. Kalau yang sekarang pelakunya pake nomor 081344226266 dan informasinya saat menelepon itu berada di Balikpapan, Kalimantan Timur,\" ujarnya. Dari peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau bagi para pelaku usaha kuliner jangan langsung percaya saat menerima pesanan yang mengatasnamakan Kodim 0614/Kota Cirebon. Menurutnya, bila ada yang memesan diharapkan konfirmasi ke nomor telepon 0231 209314 dan 0231 209159. Ia menduga, pelaku sering melakukan aksi penipuannya dengan modus yang sama. \"Khawatirnya peristiwa ini akan menimpa instansi pemerintahan yang lain. Kan bisa mencoreng nama baik instansi pemerintah tersebut di mata masyarakat,\" tuturnya. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait