MAJALENGKA – Para petani mulai menikmati hasil panen di musim kemarau ini. Bahkan beberapa petani mengungkapkan, panen padi di musim tanam saat ini mengalami peningkatan. Padahal musim panen lalu hasilnya sangat memprihatinkan karena terus diguyur hujan. Petani berharap agar musim tanam berikutnya lebih baik lagi, baik dari segi produksi dan cuaca. Meskipun begitu para petani mulai resah menghadapi musim kemarau, karena saat ini saja air sudah mulai menghilang. Maka untuk mengairi sawah akan diperlukan lebih banyak modal, dan para petani saat ini mulai kebingungan. “Panen saat ini memang bagus dibandingkan panen yang dulu. Tapi keuntungan ini juga sedikit, dan sebagian keuntungan akan dialihkan untuk modal masa tanam selanjutnya,” ujar petani di wilayah Jatiwangi, Nurmantyo (37). Dia berharap harga gabah bisa bagus di musim panen kali ini. Namun karena musim panen hampir bersamaan, kemungkinan harga gabahnya tidak akan terlalu tinggi. Sebagai petani dia juga prihatin karena ketika musim panen, harga gabah tidak mengalami kenaikan. Sementara petani lainnya, Toto Sunarto (50) mengatakan, musim kemarau saat ini sudah mulai terasa. Hujan memang masih turun tetapi tidak sesering musim hujan di bulan Januari dan Februari. Maka diprediksi kesulitan petani di masa tanam kali ini adalah kekurangan air. “Kemarin saja sebelum panen kami harus menyedot air dan modalnya cukup banyak. Jika tidak disiram dikhawatirkan akan membuat hasil padinya jelek,” ujarnya. (bae)
Petani Mulai Kekurangan Air
Senin 10-07-2017,11:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :