Bak Astronot, Petugas Damkar Usir Tawon dari Pemukiman Penduduk

Selasa 11-07-2017,09:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Untuk kesekian kalinya petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan mendapat panggilan darurat dari masyarakat bukan untuk memadamkan api, melainkan untuk mengusir tawon yang mengganggu warga. Kali ini, panggilan datang dari Warga Lingkungan Eyang Weri, Kelurahan Awirarangan, Kecamatan Kuningan, yang resah dengan kehadiran tawon dengan sarang sebesar bola sepak yang menempel di atap rumah loteng kakek Juhri (87), Senin (10/7) petang. Dengan cekatan, petugas Damkar Kuningan yang tiba di lokasi langsung melakukan persiapan memakai baju anti panas yang biasa digunakan untuk memadamkan api kemudian menutup semua lubang yang memungkinkan lebah-lebah berbisa tersebut masuk dan menyengat bagian tubuh mereka. Dengan persiapan yang matang, dua petugas Damkar berpakaian anti panas ala astronot kemudian masuk ke rumah Juhri dan mencoba memetik sarang tawon dari jendela salah satu kamar lantai atas yang kebetulan posisinya dekat dengan sarang tawon yang oleh warga setempat menyebutnya Kamarang Sapi. Dengan berbekal karung dan parang, dua petugas Damkar bernama Iwan Setiawan ditunjuk menjalankan eksekusi memetik sarang tawon tersebut sedangkan seorang petugas lain Muhammad Solich bertugas memegang tali yang mengikat tubuh Iwan agar tidak jatuh. Hanya butuh waktu kurang dari lima menit untuk dua petugas tersebut menyelesaikan tugasnya memetik sarang tawon dengan sukses tanpa ekses. Tak ada satu ekor lebah pun yang menyengat keduanya maupun warga yang berkerumun menyaksikan aksi heroik petugas Damkar tersebut. \"Teknik yang digunakan adalah memasukkan sarang tawon tersebut ke dalam karung, kemudian memotongnya dengan menggunakan parang. Dengan cara ini, tidak ada kesempatan bagi ribuan tawon yang ada di dalam sarang untuk keluar dan melakukan penyerangan dan petugas pun sudah mengenakan pakaian yang aman,\" kata Kepala UPTD Damkar Kuningan Bambang Hernaedi kepada Radar Kuningan saat memimpin pengusiran sarang tawon. Bambang mengatakan, pihaknya selalu berusaha merespon setiap panggilan darurat, tidak hanya ketika terjadi musibah kebakaran, namun juga saat terjadi kedaruratan seperti kehadiran sarang tawon seperti tadi. Apalagi keberadaan tawon tersebut yang oleh masyarakat Kuningan biasa menyebutnya kamarang sapi ini terkenal sebagai serangga yang sangat berbahaya bahkan mematikan. “Kalau disengat satu tawon jenis ini bisa menyebabkan kita mengalami demam tinggi. Tapi jika disengat hingga belasan atau 20 ekor saja, bisa menyebabkan kematian seperti yang pernah terjadi di wilayah Cidahu beberapa waktu lalu,” ujar Bambang. Bambang mengaku, mengusir tawon dari pemukiman warga ataupun tempat fasilitas umum juga merupakan tugas lain dari Pemadam Kebakaran sehingga pihaknya selalu merespon setiap kali ada panggilan. Menurut dia, fasilitas baju tebal anti panas yang dimiliki petugas Damkar sangat aman untuk menangkal sengatan serangga beracun tersebut sehingga petugas yang melaksanakannya pun tidak merasa khawatir sehingga bisa mengusir tawon dari jarak sangat dekat sekalipun. \"Yang terpenting adalah ketenangan dan keyakinan alat yang digunakan aman. Saya harus berdiri menggantung dan mempercayakan kepada teman yang memegang tali saat proses memetik sarang tawon tersebut hingga tuntas. Alhamdulillah bisa berjalan lancar,\" ujar Iwan yang bertugas memetik sarang tawon diamini rekannya Solich sambil menunjukkan karung berisi tawon yang mengeluarkan suara dengung. Sementara seorang warga setempat Abidin mengaku berinisiatif memanggil petugas Damkar untuk mengusir tawon yang selama ini meresahkan warga. Meski belum pernah kejadian ada warga yang menjadi korban, namun dia dan para tetangga lain mengaku takut dan khawatir suatu saat tawon tersebut menyerang warga terutama terhadap anak-anak kecil. (taufik)

Tags :
Kategori :

Terkait