Ratusan Koperasi di Tasikmalaya Akan Dibubarkan

Senin 17-07-2017,19:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

TASIK – Dari 606 koperasi di Kota Tasikmalaya, hanya 170 yang tertib dalam melaporkan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Untuk itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya akan membubarkan 436 organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang atau seseorang demi kepentingan bersama (koperasi). Kabid Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi KUMKM Perindag H Wawan Hermawan SE MM mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri KUMKM Nomor 19 Tahun 2015 menyebutkan bahwa koperasi yang tidak menyelenggarakan RAT sebanyak tiga kali berturut-turut harus dibubarkan. “Sejauh ini yang tertib menyelenggarakan RAT hanya 170 koperasi saja, dari total 606 koperasi yang tercatat di Dinas KUMKM Perindag,” ujarnya usai acara peringatan Hari Koperasi ke-70 di Lapangan Dadaha, Tasikmalaya. Sejauh ini, pihaknya terus mendata dan memeriksa simpanan dan pinjaman dari setiap koperasi di Kota Tasikmalaya. Sebab, ada tiga sikap yang akan dilakukan pemerintah yaitu mengajukan Nomor Induk Koperasi (NIK) bagi koperasi yang tertib, revitalisasi koperasi yang masih bisa dibenahi serta pembubaran koperasi yang tidak disiplin. “Tidak akan memakan waktu lama, bulan ini mungkin pendataan koperasi bisa selesai,” tuturnya. Menurutnya, pembubaran tidak secara langsung dilaksanakan, namun melalui beberapa proses penuntasan masalah simpan pinjam. Pemkot tidak mau menanggung risiko ada pengurus atau anggota yang dirugikan atas pembubarannya. “Kita pertimbangkan dulu sumber dananya (simpanan) dan hutang macetnya dari mana saja,” terangnya. Dalam peringatan Hari Koperasi kemarin, Pemkot membentangan kain sepanjang 500 meter untuk aspirasi dari para anggota terkait keberadaan koperasi.  Wakil Wali Kota Tasikmalaya Ir H Dede Sudrajat MP dalam kesempatan itu turut serta membubuhkan tandatangannya di kain tersebut. Orang nomor dua di Kota Tasikmalaya itu mengatakan koperasi merupakan salah satu wadah untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Maka dari itu, dia menyarankan masyarakat bisa aktif menjadi anggota karena bisa mempertipis masalah perekonomian. “Kalau enggak punya uang bisa pinjam ke koperasi, dari pada ke rentenir,” katanya.(rga)  

Tags :
Kategori :

Terkait