Gagal Panen, Petani Rugi Rp40 M

Senin 24-07-2017,19:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Para petani di Kabupaten Cirebon mengalami kerugian sekitar Rp40 miliar akibat gagal panen. Karena itu, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mengimbau untuk lebih mewaspadai hama wereng yang bisa mengakibatkan gagal panen. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Dr Ir H Ali Efendi MM mengatakan, ada sekitar 2.000 hektare lahan pertanian di Kabupaten Cirebon yang gagal panen pada musim panen lalu. Mayoritas, wilayah yang terkena gagal panen di wilayah barat. Seperti di Kecamatan Suranenggala, Kapetakan, Panguragan, Gegesik dan Kaliwedi. Namun demikian, kerugian akibat gagal panen itu, telah digantikan oleh asuransi yang jumlahnya cukup besar. “Dari 2.000 hektare itu, kerugian para petani berkisar di angka Rp40 miliar. Dan itu semuanya sudah digantikan asuransi pertanian,” ujar mantan kepala Dislakan ini kepada Radar, Minggu (23/7). Wereng menjadi hama yang paling berbahaya di Kabupaten Cirebon yang mengakibatkan para petani banyak yang gagal panen. Itu terjadi bukan hanya di Kabupaten Cirebon, tetapi juga semua wilayah terutama di pulau Jawa mengeluhkan hama wereng ini. “Wereng ini lebih cocok dengan kondisi kemarau basah seperti saat ini. Sehingga hama wereng semakin banyak. Meskipun pada musim hujan dan kemarau, hama wereng tetap saja ada,” tuturnya. Pihaknya sangat berharap pada musim tanam ini, para petani bisa belajar dalam menangani hama wereng, sehingga tidak kembali terjadi gagal panen. “Saya yakin para petani sudah bisa lebih mengantisipasi hama wereng ini. Karena mereka sendiri punya pengalaman dengan kegagalan yang lalu. Setidaknya, bisa meminimalisasi dampak dari hama berbahaya ini,” ungkapnya. Ali yakin, panen ke depan lebih baik dari panen kemarin. “Agustus dan September ini kan musim panen. Kami yakin panen kali ini lebih banyak lagi yang sukses panennya,” ujarnya. Terkait dengan penyediaan pestisida, pihaknya tidak bisa melakukan pengadaan di tahun 2017. Penyediaan racun wereng ini akan dilakukan pada tahun 2018. Selain bantuan dari pusat, di APBD juga menganggarkan pengadaan pestisida. Terkait dengan awal memasuki musim kemarau, Ali memastikan pasokan pengairan untuk sawah-sawah di Kabupaten Cirebon tidak ada masalah. “Kalau wilayah barat kita sudah bisa mengandalkan air dari Waduk Jatigede. Sedangkan untuk wilayah timur dari Waduk Darma. Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan PSDA ataupun BBWS. Sejauh ini, belum ditemukan masalah untuk pengairan, insyaallah aman,” pungkasnya. (den)        

Tags :
Kategori :

Terkait