INDRAMAYU-Petani di Kecamatan Widasari mencoba move on. Ketimbang merugi karena gagal panen karena hama klowor (kerdil hampa) atau pun wereng, mereka memilih untuk menanam semangka. Semangka dipilih karena dapat dipanen dalam dalam waktu 70 hari. Hal itu dilakukan salah satu petani asal Widasari, H Surakhman. Setelah panen musim gadu, ia pun memilih untuk menanam semangka. Sebagian lagi digunakan untuk menanam palawija. “Di sebagian daerah terserang hama klowor. Kalau sudah terserang, kami rugi sekali. Padi tidak tumbuh sempurna dan kosong. Jadi hasil panen juga tidak maksimal,” tuturnya. Selain menghambat penyebaran virus klowor, menanam semangka tidak begitu merepotkan. Masa tanamnya pun singkat. Dari segi hasil pun cukup menguntungkan, ketimbang lahan menganggur atau dipaksa menanam padi. “Ke panen waktunya relatif singkat. Hanya dua bulan. Ini cukup menguntungkan sambil menunggu waktu agar lahan bisa ditanam padi lagi. Daripada nganggur,” ujarnya. Hal serupa juga dilakukan Asmari (50). Meski pasokan air mencukupi untuk menanam padi, namun sejak maraknya hama klowor, ia memilih untuk menanam semangka. Tanaman yang bisa cepat dipanen pun dipilih. “Memang rata-rata pilih semangka. Kami melakukan ini agar lahan tidak nganggur sampai siap ditanami padi lagi,” tuturnya. Bila dipaksakan menanam padi tiga kali berturut-turut, kata dia, hasil panen ketiga memprihatinkan. “Jadi kami kembali ke pola tanam lama. Dua kali padi, sekali palawija. Baru padi lagi,” ujarnya. (oni)
Hindari Virus Kerdil, Petani Beralih ke Semangka
Rabu 26-07-2017,19:05 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :