INDRAMAYU- Kartu tani yang digulirkan pemerintah pusat untuk mempermudah distribusi bantuan pupuk subsidi minim sosialisasi. Pasalnya, tidak sedikit petani yang mempertanyakan kegunaan kartu tersebut. Salah satu tokoh masyarakat, H Masroni mengatakan niat pembuatan kartu tani sebenarnya baik. Hanya saja, hingga saat ini program kartu tani belum tersosialisasikan dengan baik di tingkat petani di desa-desa. Sehingga, kata dia, dibutuhkan pendampingan agar manfaat kartu tani bisa dirasakan petani. “Ini butuh sosialisasi dan pendampingkan dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa,” tuturnya. Yang kerap menjadi pertanyaan para petani adalah penerima kartu tani. Apakah diperuntukan para pemilik lahan atau juga petani penggarap? Mengingat, sekitar 60 persen petani di Indramayu bukan pemilik lahan. Melainkan penggarap lahan. “Di sini harus ada kejelasan, kejelian dan pendataan. Biar nanti tidak semerawut,” ujarnya. Bukan hanya penerima, namun Masroni menilai, pendataan lahan juga dibutuhkan. Sehinga nantinya pupuk yang diberikan sesuai dengan luas lahan. Hal ini pun dapat mengantisipasi permainan pupuk di tingkat petani. “Ini menjadi PR bersama. Perlu sosialisasi yang komprehensif di tingkat petani tentang kartu tani ini,” tuturnya. Apalagi, kata dia, dalam penyaluran bantuan, petani penerima harus memiliki rekening bank yang tentukan pemerintah. Padahal tidak semua petani memiliki rekening bank. “Memang ada sisi positif dan negatifnya. Tapi mudah-mudahan kartu tani ini bisa diterima dan manfaatnya bisa dirasakan betul oleh para petani,”ujarnya. (oni)
Sosialisasi Kartu Tani Kurang Optimal Bikin Petani Bingung
Kamis 10-08-2017,18:35 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :