Duh, Baru 8 dari 100 Orang Indonesia yang Paham Layanan Keuangan Syariah

Jumat 11-08-2017,22:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Muhamad Lutfi mengungkapkan, berdasarkan survei Nasional Literasi dan Keuangan OJK tahun 2016, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih jauh dari maksimal, yakni sebesar 8,11 persen dengan tingkat inklusi mencapai 11,06 persen. Artinya, kata Luthfi, hanya 8 dari 100 orang yang memahami produk dan layanan keuangan syariah. Selain itu, kata dia, 11 dari 100 orang memiliki akses terhadap produk dan layanan lembaga jasa keuangan syariah. \"Untuk itu, sosialisasi dan edukasi kepada publik mengenai produk serta jasa layanan keuangan syariah yang semakin beragam dan bermanfaat besar bagi masyarakat perlu terus dikenalkan. Sekaligus meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan sesuai dengan program literasi keuangan Pemerintah,\" kata Lutfi usai pembukaan Keuangan Syariah Fair (KSF) 2017 di CSB Mall Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Jumat (11/8). Sementara ini, sambung Lutfi, data OJK per Juni 2017 mencatat, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp 1.022,24 triliun. Dengan proporsi industri perbankan syariah mencapai sebesar Rp 387,87 triliun, IKNB syariah sebesar Rp 97,61 triliun dan pasar modal syariah mencapai sebesar Rp 536,76 triliun. \"Peranan keuangan syariah dalam berbagai sektor ekonomi terus meningkat. Di antaranya, melalui pendanaan APBN, proyek-proyek swasta, dan UMKM. Bahkan, keuangan syariah juga telah hadir menjadi sarana bagi perencanaan keuangan, investasi, dan perlindungan risiko keuangan bagi masyarakat di tanah air,\" kata Lutfi. (fazri)

Tags :
Kategori :

Terkait