CIREBON - Kemarau tiba, krisis air bersih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Seperti kekeringan yang terjadi di Kecamatan Gegesik dan sekitarnya. Namun kekeringan akibat kemarau justru menjadi berkah tersendiri bagi Arli (24), penjual air bersih keliling. Warga Desa Panunggul, Kecamatan Gegesik, itu setiap hari keliling menjual air besih per jeriken. Setidaknya empat desa di Kecamatan Gegesik menjadi langganannya berjualan air bersih. Keempat desa tersebut adalah Desa Sibubut, Desa Kedungdalem, Desa Jagapura Wetan dan Desa Pulaurancang. \"Sudah empat tahun, Mas. Keempat desa itu sudah menjadi langganan kami. Terutama saat musim kemarau pokoknya laku,\" kata Arli. Arli mengaku, saat musim kemarau seperti ini, berangkat berjualan dari pukul enam pagi sampai empat sore bisa menjual sekitar 130 jeriken. Harga per jerikennya Rp 2.000. Sehingga total penghasilannya sekitar Rp 260.000 per hari. \"Kita maksimal paling jual 130 jeriken. Itu juga kalau habis. Selain itu lebih dari 130 jeriken air PDAM di sini sudah gak naik,\" sebut Arli. Namun keuntungan besar itu, kata Arli, hanyalah saat di musim kemarau saja. Karena saat masuk musim penghujan, kebutuhan air bersih di empat desa tersebut mencukupi. \"Kalau musim pengujan ya gak laku. Kadang sampai gak kejual satu jeriken pun, karena mereka kecukupan dari air hujan,\" ungkapnya. Menjual ratusan jeriken sehari, tentu pembayaran ke PDAM juga lumayan besar. \"Per bulan kita juga bayarnya besar, Mas. Kalau lagi ramai sekitar Rp 1.500.000. Kalau lagi sepi ya cuman sekitar Rp 900.000,\" katanya. (cecep)
Musim Kemarau Jadi Berkah Penjual Air Bersih Keliling
Sabtu 12-08-2017,17:32 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :