UMKM Berpeluang Tembus Pasar Nasional

Selasa 22-08-2017,16:31 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON- Usaha Menengah Mikro dan Kecil (UMKM) menjadi salah satu penopang ekonomi Indonesia. Tak aneh jika banyak upaya dilakukan untuk menggenjot peningkatan jumlah entrepreneur, khususnya di kalangan anak muda yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Sebut saja program Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui perbankan. Sayangnya, pertumbuhan UMKM di Indonesia masih kecil dibanding beberapa negara di Asia Tenggara. Bank Indonesia (BI) punya beberapa program untuk mengembangkan sektor UMKM di Cirebon, salahsatunya kerjasama dengan Cirebon Creative melalui kegiatan Indonesia Young Entrepreneur School (IYES) yang sejalan dengan program pemberdayaan UMKM KPw BI Cirebon untuk menciptakan wirausaha muda. Kepala KPw BI Cirebon M Abdul Majid Ikram melihat begitu besar minat anak muda di Cirebon untuk menjadi pengusaha. “Kami lakukan lewat beberapa program seperti kerja sama Cirebon Creative dan Digitalpreneurship bersama At-Taqwa,” katanya. BI memang tidak jalan sendiri mengembangkan UMKM, perlu peran lain dari yang ahli di bidangnya masing-masing. Digitalpreneurship bersama At-Taqwa melatih sebanyak 25 orang, dimana akhir tahun ini setidaknya harus ada 10 persen yang benar-benar menjadi entrepreneur digital. Nantinya BI bisa memfasilitasinya dengan ikut diajang pameran, baik skala lokal maupun nasional. “September kami ada pameran di Bandung tingkat Jawa Barat (Jabar) dan di Surabaya untuk tingkat nasional,” ujarnya. Kerjasama dengan Cirebon Creative ini, lanjut Majid, upaya membentuk usahawan muda yang dilakukan secara intensif. Tahap pertama adalah seminar yang diikuti 150 peserta. Para peserta dituntut membuat market plan untuk dinilai dan dipilih 30 orang yang lolos ketahap pelatihan. Anak muda masih bisa membentuk pasar, bukan cuma lingkup lokal. Peluang untuk tembus ke pasar nasional terbuka lebar, tentunya dengan dukungan berbagai pihak termasuk pemerintah. “Sejauh ini pemerintah ada upaya untuk mengembangkan UMKM, jadi saling mendukung,” ucapnya. KPw BI tak jarang mengajak UMKM binaannya ke ajang pameran. Media untuk mengenalkan produk ke kancah bisnis yang lebih luas. UMKM binaan BI diajak, diperkenalkan lalu produknya dijual secara lebih massif. Setidaknya ada 6 sektor UKM yang ikut pameran, seperti batik, kerang dan kerajinan lainnya. Perlu diingat, BI tidak melakukan dukungan permodalan. Permasalahannya bukan hanya soal modal, tetapi kreatif dan bisa memaksimalkan apa yang dimiliki. (tta)

Tags :
Kategori :

Terkait