CIREBON- Ada yang tak biasa di Balai Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Balai desa itu kini tak pernah sepi. Siang sampai larut malam selalu ramai. Kondisi tersebut bukan kebetulan. Sudah beberapa bulan terakhir pihak desa menggratiskan layanan Wifi untuk warga setempat dengan beberapa ketentuan. Ya, agar tidak kebablasan, ada beberapa aturan yang dibuat pemdes setempat. “Ada jam operasionalnya. Terutama untuk anak-anak, kami bikin aturan khusus. Salah satunya tidak boleh menggunakan fasilitas internet jika masih mengenakan seragam sekolah,” ujar Kaur Pemerintahan Desa Japura Bakti Sodikin. Keberadaan Wifi gratis tersebut bermula dari masukan masyarakat, terutama para pemuda yang meminta agar pihak desa memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan informasi dan keperluan lainnya. “Setelah ada usulan, kita langsung adakan musyawarah. Kita sampaikan kebutuhannya, dan alhamdulillah disetujui. Kurang lebih sampai dengan saat ini sudah 6 bulan. Dananya dari dana desa,” imbuh Sodikin. Respons masyarakat pun beragam. Namun rata-rata setuju karena dengan adanya wifi gratis tersebut anak-anak dan pemuda sekitar tidak perlu mengeluarkan uang jika hanya ingin berselancar di dunia maya. “Anak-anak sekolah yang hendak mengerjakan tugas bisa ke sini. Kita juga sediakan listrik gratis. Saat ini kebutuhan akan internet hampir mirip-mirip kebutuhan pokok dan sudah tidak pisah dari kehidupan sehari-hari,” paparnya kepada Radar. Namun, diakuinya sempat ada protes dari warga, terutama kalangan ibu-ibu. Para ibu rupanya kerepotan menghadapi anak-anak mereka yang minta dibelikan handphone (HP) gaul atau smartphone. Sementara salah satu anak yang ditemui, Faisal (13), mengatakan untuk bisa mengakses wifi gratis tersebut ia harus meminta dibelikan HP ke orang tuanya. “Sudah tiga bulan beli HP. Sekarang gak perlu beli kuota. Biasnya nyetel Youtube sama download game saja. Mainnya setelah pulang sekolah bareng sama temanteman,” ungkapnya. (dri)
Kategori :