Air Zam-Zam Sudah Tiba Lebih Awal dari Jamaah Haji Cirebon 

Minggu 03-09-2017,19:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Meskipun saat ini para jamaah masih berada di Tanah Suci, namun air zam-zam kemasan sebanyak lima liter untuk jatah jamaah haji sudah tiba lebih awal di tanah air. Air zam-zam itu sudah tiba di Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, sejak pekan lalu. “Ini karena permintaan dari bandara. Kalau tahun kemarin kan dibagikan di Bandara Halim. Tahun ini Bandara Soekarnoi-Hatta tidak bersedia, sehingga panitia haji provinsi mengirimkan ke kemenag kota/kabupaten untuk dibagikan ke masing-masing KBIH,\" terang Staf Urusan Haji Kantor Kemenag Kabupaten Cirebion, H Mufid. Menurut Mufid, ada sebanyak 21 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ada di Kabupaten Cirebon. Saat ini masing-masing KBIH sudah bisa mengambil jatah air zam-zam bagi jamaah haji tersebut untuk dibagikan saat pulang nanti. \"Masing-masing mendapat lima liter air zam-zam,\" ucapnya. BADAL HAJI Sementara itu, panitia penyelenggara ibadah haji menjamin tiga jamaah haji Kabupaten Cirebon yang telah meninggal dunia sudah dibadalhajikan atau diwakilkan atau berhaji untuk orang lain. Tiga jamaah yang wafat itu antara lain Sutomo Sosroharsono bin Rasidin (83) dari KBIH Wadi Fatimah asal Purwawinangun-Suranenggala dari Kloter 22 meninggal 17 Agustus 2018, Waid Datan Bin Karnadi (75) asal Desa Megucilik Kecamatan Weru dari Kloter 22 KBIH Wadi Fatimah yang meninggal pada tanggal 28 Agustus 2017. Serta Mahfudz Muslih Dulkarim (79) asal Desa Dawuan Kecamatan Tengahtani dari KBIH Nurul Hidayah Tengahtani Kloter 81 meninggal paha hari Selasa 29 Agustus 2017. Hal itu disampaikan langsung Kepala Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Kementrian Agama Kabupaten  Cirebon Drs H Muslim Muchlas MPdI. Menurutnya, berdasarkan pedoman pelaksanaan safari wukuf dan badal haji, semua  jamaah haji yang meninggal sebelum pelaksanaan wukuf pada tanggal 31 Agustus 2017 lalu (9 Dzulhijjah) telah dibadalhajikan. Adapun persyaratan jamaah haji yang dibadalkan adalah meninggal setelah masuk di asrama haji embarkasi, meninggal dalam perjalanan di pesawat, meninggal di Arab Saudi sebelum pelasanaan wukuf. \"Seluruh jamaah yang sudah ada di Saudi dan meninggal sebelum pelaksanaan wukuf, maka dibadalhajikan dan kami sudah berkoordinasikan dengan panitia serta KBIH yang bersangkutan,”terang Muslim, kemarin. Dalam hal ini, pihaknya mengimbau kepada keluarga jamaah haji Indonesia yang wafat dan sesuai persyaratan di atas untuk tidak ragu dan khawatir karena almarhum dan almarhumah tetap dibadalhajikan. Bahkan ketiga jamaah haji yang meninggal itu tetap akan mendapatkan hak air zam-zam sebanyak lima liter yang diperuntukan bagi keluarga maupun kerabat. \"Air zam-zam sudah dikirim dari Arab Saudi, dan sudah diambil oleh masing-masing KBIH. Dan untuk ketiga almarhum juga mempunyai hak yang sama untuk memperoleh air zam-zam sebanyak lima liter per orangnya, air zam-zam ini akan diberikan ke ahli waris atau keluarganya,\" jelas Muslim. (jml/via)  

Tags :
Kategori :

Terkait