Heru Janjikan Tiap RW Rp100 Juta

Sabtu 24-11-2012,09:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KESAMBI- Dalam rangka mendekatkan diri dengan media masa, Calon Wali Kota yang diusung Koalisi Cirebon Bersatu (KCBO), Heru Cahyono SE, berkunjung ke Graha Pena Radar Cirebon. Heru datang sendirian, dan diterima General Manager (GM) Radar Cirebon, Toto Suwarto dan Manajer Iklan, Syahbana. Dalam perbincangannya, Heru mengupas program-program pembangunan jika dirinya terpilih. Heru menjelaskan, dirinya mencalonkan diri karena terpanggil untuk memperbaiki Kota Cirebon. Dengan relasi bisnis yang dimilikinya, Heru bahkan bercita-cita untuk menjadikan Kota Cirebon sebagai Singapura-nya Indonesia. Dengan potensi yang luar bisa, karena mengedepankan sektor perdagangan dan jasa, Kota Cirebon sangat cocok menjadi kota perdagangan dan jasa yang lebih maju lagi. “Dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang muda, dan pasangan Saladin-Heru Cahyono (SAE)  satu-satunya pasangan calon termuda,” katanya. Tidak hanya itu, bila dirinya terpilih, maka program pembangunanya akan mengedepankan pembangunan fisik berbasis RW. Jika selama ini setiap RW hanya mendapatkan bantuan pembangunan fisik Rp20 juta, maka jika terpilih Heru akan  mengalokasikan  anggaran pembangunan fisik di setiap RW sebesar Rp100 juta. Dengan jumlah RW tidak lebih dari 300, maka  alokasi anggarannya  hanya berkisar Rp30 miliar. “Angka Rp30 miliar bagi saya angka yang kecil, karena hanya tiga persen dari total APBD  yang mencapai sekitar Rp900 miliar,” bebernya. Alasan Heru mengalokasikan anggaran Rp100 juta untuk pembangunan fisik tiap RW, karena hasil pembangunannya dapat terlihat. Dengan anggaran yang saat ini hanya Rp20 juta, menjadi tidak terlihat hasilnya, belum lagi melambungnya harga bahan-bahan material. “Saya kira Rp100 juga per RW akan menjadikan pembangunan untuk RW akan terlihat nyata hasilnya, dan itu riil dilaksanakan langsung RW dan diawasi masyarakat,” tandasnya. Untuk bidang kesehatan, Heru berkeinginan adanya alokasi anggaran untuk berobat gratis. Tidak hanya untuk  keluarga miskin, akan tetapi semua lapisan masyarakat. Jumlah penduduk Kota Cirebon yang hanya 350 ribu, dirinya berkeyakinan pengobatan gratis  bisa dilaksanakan dengan memberikan subsidi silang. Yang tidak kalah pentingnya, alokasi anggaran  untuk makanan tambahan gizi balita di setiap posyandu yang setiap bulannya hanya Rp1.000 per anak, dirinya akan mengalokasikan anggaran makanan tambahan per balita mencapai Rp10 ribu, dan anggaran itu sangat memungkinkan. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait