Perajin Rotan “Tolak” Pengusaha China, Ini Alasannya

Kamis 09-11-2017,14:04 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA – Sejumlah pengusaha rotan di wilayah Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, menolak rencana investasi pengusaha rotan asal China. Para pengusaha khawatir pengusaha asing tersebut hanya menimba ilmu dari pribumi, dan setelah itu bakal mengembangkan bisnisnya di negara lain atau di negerinya sendiri. Salah seorang pengesub rotan asal Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi, Wasta Kusnata mengaku khawatir keberadaan mereka juga bakal mengambil tenaga kerja dari Cirebon dan Majalengka untuk dipekerjakan dengan iming-iming gaji cukup besar. “Setelah itu warga kita dipulangkan kembali setelah orang asing itu sukses mengembangkan usahanya,” keluhnya. Dia mengaku trauma dengan pengalaman rekannya yang bekerja sama dengan pengusaha luar negeri untuk mendirikan usaha rotan di Sindangwangi. Saat itu usahanya maju hingga ada beberapa tempat usaha karena difasilitasi warga pribumi. Namun yang terjadi warga pribumi justru dibuang. Dia mengusulkan bentuk kerja samanya yakni pengusaha lokal mendapat pesanan barang dari investor asal China tersebut, seperti yang dilakukan eksportir lain yang saat ini bermitra dengan para pengusaha lokal. Mereka berinvestasi namun usahanya dilakukan bersama dengan pengusaha lokal. Jika jenis kegiatannya seperti itu, pengusaha lokal akan lebih banyak diuntungkan karena memiliki pesanan barang. Usaha yang dijalankan perajin di Sindangwangi juga akan bangkit kembali. “Atau bisa saja para perajin yang sebelumnya sudah bangkrut berusaha kembali karena ada bantuan dari mitra kerja tersebut. Perajin rotan di Sindangwangi ini sepenuhnya mengandalkan pesanan barang dari para eksportir, dengan sistem kontrak kerja pengadaan barang,” paparnya. Kontrak kerja yang dilakukan setiap tahun dan ada hingga dua tahun sekali sesuai kesepakatan perajin dan eksportir. Sehingga jika kehadiran investor China hanya untuk investasi, dirinya meyakini akan menyambut baik pengusah dan tidak akan menjadi pesaing usaha bagi pengusaha lokal. Pengusaha lainnya, Yudi mengaku belum mengetahui wacana pengusaha rotan asal China akan beralih ke Cirebon dan beberapa daerah di Majalengka. Dirinya menyambut baik jika pengusaha luar negeri hanya berinvestasi dan menjadi mitra kerja. “Perajin asal Sindangwangi masih butuh mitra usaha yang bsia menghidupkan usaha. Selama ini perajin rotan hanya mendapat pesanan tidak ekspor langsung barang-barang yang diproduksi,” imbuh pengusaha asal Leuwilaja ini. Menurutnya, yang juga harus diperhatikan adalah menstabilkan harga bahan baku. Jika tidak dijaga maka perajin kecil akan kalah bersaing dengan pegusaha besar, yang berakibat perajin akan mengalami gulung tikar seperti yang pernah dialami pengusaha-pengusaha rotan lain saat bahan baku diekspor ke negara lain beberapa tahun silam. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait