KUNINGAN–Peluang pemilik modal untuk menanamkan investasinya kian terbuka. Terlebih Pemkab Kuningan telah memberikan keleluasan dan kemudahan kepada para investor dalam sektor investasi. Agar program ini berhasil, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) berupaya mendorong percepatan investasi di Kabupaten Kuningan. salah satunya melalui gelaran Forum Grup Discusion (FGD) bertajuk Pengembangan Potensi Investasi di Kabupaten Kuningan. Kegiatan yang gelar di Aula Hotel Prima Resort itu dibuka oleh Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi. Yosep juga memberikan materi masalah peluang investasi menunjang perekonomian kerakyatan. Ratusan peserta ambil bagian dalam diskusi yang membahas banyak hal tersebut terutama dalam sektor investasi. Saat memberikan materi, Sekda Yosep menekankan bahwa peluang investasi saat ini di Kabupaten Kuningan adalah pariwisata. “Pariwisata itu adalah lokomotif perekonomian di Kabupaten Kuningan. Sektor ini dapat mendongkrak perekonomian kerakyatan, seperti UKM, pertanian, perindustrian, perdagangan, kerajinan, hingga kuliner. Jika semua berjalan sesusai yang diinginkan, maka perekonomian kerakyatan bakal tercapai,” papar Yosep. Menurut dia, Pemkab saat ini sedang konsens untuk membuat regulasi masalah perizinan. Pasalnya, investasi tetap bermuara ke perizinan. Karena itu diperlukan pendukung lainnya seperti rencana detail tata ruang, zonasi LP2B, maupun rencana induk pariwisata daerah dan RTRW yang sekarang sedang dalam pembahasan revisi. “Jika semua regulasi itu selesai dan bermuara ke perizinan, Insya Allah semua bisa terlihat dengan jelas daerah mana saja yang bisa digunakan untuk berinvestasi berikut jenis investasinya. Karena saat ini kita masih belum jelas wilayah mana saja yang bisa dan tidak sehingga diperlukan pengkajian dan revisi RTRW,” sebut dia. Ditanya kapan akan regulasi yang sedang digodok itu rampung, Sekda Yosep menyebut kemungkinan bulan Februari mendatang sudah selesai. Itu berarti sebelum dirinya pensiun. “Insya Allah bulan Februari nanti, regulasi yang dibutuhkan sudah selesai dan sekarang tengah dipercepat pembahasannya. Jika semua terimplementasikan, PAD Kabupaten Kuningan yang awalnya hanya Rp250 miliar, bisa langsung mencapai Rp400 miliar dalam waktu singkat. Itu karena semuanya hidup. Baik perdangangan, perindustrian, pariwisata dan lainnya,” ungkap Yosep. Sementara Kepala DPMPTSP Kabupaten Kuningan, Drs H Lili Suherli MSi mengatakan, potensi investasi bisa direkap secara keseluruhan agar dikembangkan untuk membuka investasi lokal, nasional maupun luar negeri. Dengan inventarisasi potensi unggulan investasi diharapkan bisa menjadi sumber investasi. “Dengan adanya FGD ini, kami bisa lebih fokus pada potensi unggulan yang bisa menarik investor. Sehingga dengan adanya pemetaaan zonasi investasi, investor tidak akan kesulitan untuk melakukan investasi di sini,” ujarnya. DPMPTSP sendiri, sambung dia, harus bersiap untuk melaksanakan hal tersebut. Bahkan tidak lama lagi pihaknya akan menyusun Satgas Percepatan Investasi, sehingga investor mudah melihat investasi. “Bahkan kami telah membuat grand desin e-IT untuk digunakan lima tahun kedepan. Dengan menyediakan e-IT dari DPMPTSP, yang akan mewadahi dinas instansi terkait dalam pengembangan pariwisata, perdagangan, industri maupun pertanian. Semua dipastikan akan tertib, baik pariwisata, retail, perdangangan, pasar dan lainnya,” beber Lili. Mengingat sejumlah SKPD sedang menyusun regulasi masalah RIPDA, Revisi RTRW, zonasi RDTR hingga LP2B pertanian, lanjut Lili, maka kegiatan ini bisa untuk menyamakan persepsi. Sebab, SKPD terkait juga dilibatkan dalam kegiatan diskusi ini. “Pembangunan Kuningan diawali dengan investasi. Sehingga nvestasi harus ada percepatan, dengan tujuan akhir yaitu kesejahteraan masyarakat. Kami yakin di tahun 2018 nanti, semua sudah harus sinkron dengan seluruh SKPD,” pungkas dia. (ags)
Percepat Investasi, DPMPTSP Permudah Perizinan
Rabu 06-12-2017,20:35 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :