Kota Cirebon Belum Bisa Bebas Banjir

Rabu 03-01-2018,11:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON – Drainase di Kota Cirebon tidak berfungsi maksimal karena beragam faktor. Selain tersumbat sampah dan sedimentasi, tinggi muka air laut yang sejajar dengan daratan juga menjadi penyebabnya. Kondisi itu membuat upaya penanganan banjir akibat drainase sulit dilakukan secara maksimal. Targetnya, hanya mengurangi durasi genangan. \"Jadi kalau hujan gak banjir itu memang agak susah, karena daratan kita itu flat dengan lautan,\" ujar Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Cirebon, Yoyon Indrayana kepada Radar Cirebon. Sejumlah titik di Kota Cirebon memang kerap tergenang usai hujan deras. Misalnya saja, Jl Cipto Mangunkusumo, Jl Terusan Pemuda, Jl Siliwangi, kawasan Kesenden, hingga kawasan kota tua. Yang terparah adalah banjir di terowongan Ramayana Cirebon Mall. Ketinggiannya nyaris sepinggang orang dewasa. Yoyon menyebutkan sejumlah saluran yang ada mayoritas tersumbat sampah rumah tangga. Hal itu disebabkan karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dengan saluran air yang tersumbat, aliran air akan tertahan dan meluber. \"Kondisi drainase kita bagus, tapi memang pemeliharaan rutin yang kurang, sampai timbul sumbatan dan menyebabkan banjir,\" katanya. Dengan kondisi itu, kata Yoyon, Pemerintah Kota Cirebon memiliki target dengan mengurangi waktu genangan. Bila sebelumnya genangan tertahan hingga 3 jam, dengan melakukan pembuangan sampah dan perbaikan saluran, genangan akan berkurang menjadi 2-1 jam saja. \"Jadi target kita saat ini mengurangi lamanya waktu genanga. Indikatornya itu dulu,\" katanya. Yoyon mengajak seluruh masyarakat Kota Cirebon untuk turut menjaga saluran air. Salah satunya tidak buang sampah sembarangan, terutama botol plastik dan limbah rumah tangga. Seperti yang diketahui, banjir di kawasan Cirebon Mall dan gedung BAT, setelah hujan deras pada Sabtu (30/12) ramai di media sosial. Baik di facebook maupun instagram, foto yang diunggah pun banjir komentar. Seperti foto yang diupload akun instagram @radarcirebon, puluhan netizen berkomentar. Sebagian ada yang heran, menanyakan kinerja pemerintah, adapula yang sudah tak asing dengan banjir di kawasan itu. Seperti yang dituliskan akun @janetsuteja, \"Cirebon Mall dari dulu yaahh.\" Akun lainnya @detinurrCirebon berkomentar, \"udah g aman hujan langsung banjir apa gara2 bnyak bngunan mall2 yaaa.\" Disusul komentar @basyiroh_hCirebon parah.. masa mall di mana mana hotel di mana mana tapi jalannya bgtu.. jgn bkin malu dong.\" Tak sedikit pula yang berkomentar dan memberi tag ke akun Walikota Cirebon, sebut saja komentar dari @ichaaa1991Pribe \"pak walikota @nasrudinazis ikuh banjir maning melasmen ya allah. Solokane pd mampet tah pribe ikuh pak?\" Ramai di media sosial, Walikota Cirebon, Nasrudin Azis pun langsung turun tangan. Orang nomor satu di Kota Cirebon itu mengecek saluran air di bawah jalan sekitar Cirebon Mall, Senin (1/1). Tak sendiri, Azis didampingi beberapa pejabat dinas terkait. Dalam kesempatan itu, Azis melihat langsung beberapa saluran pembuangan atau lubang air yang ada di sekitar Cirebon Mall-BAT. \"Karena pada saat hujan deras hari Sabtu, saya lihat di medsos dan mendapati laporan, terjadi genangan air yang cukup tinggi,\" ujarnya. Azis menjelaskan, setelah diperiksa langsung, salah satu pemicu terjadinya genangan air yang cukup tinggi diketahui lantaran lubang saluran air tak bisa berfungsi maksimal, karena terjadi penyumbatan. \"Kita langsung bersihkan bersama-sama,” katanya. Namun demikian, Azis mengakui, penanganan sistem pembuangan air dari bahu jalan harus dilakukan secara menyeluruh. Di samping kesiapan saluran air ketika menghadapi hujan deras, juga kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan harus ditekan. \"Perbaikan-perbaikan akan dilakukan secara berkesinambungan. Tapi kita juga harus sama-sama sadar untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan,\" sarannya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), RM Abdullah Syukur mengimbau masyarakat tidak membuang sampah di jalanan. Pada kondisi tertentu, sampah di jalanan akan menutupi saluran air saat hujan turun. Lama kelamaan saluran air tertutup dan menyebabkan genangan. “Kami mengimbau untuk buang sampah pada tempatnya. Di BAT itu inlet (lubang saluran air) tertutup sampah,” katanya. Sementara itu, pantauan Radar Cirebon di drainase Jl Pasuketan, dari 17 inlet 11 di antaranya tersumbat baik sampah maupun lumpur. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait