SMPN 3 Jatiwangi Tuntut Kompensasi Pembangunan Pabrik Sepatu

Rabu 03-01-2018,15:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Para siswa dan guru SMPN 3 Jatiwangi mengeluhkan adanya pembangunan pabrik sepatu yang berada persis di samping sekolah. Karena kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi terganggu. Seorang siswa kelas VIII asal Desa Wanajaya, Amel, mengaku terganggu dengan adanya pembangunan pabrik sepatu di samping sekolahnya. “Apalagi kalau pabriknya sedang nyala (beroperasi, red),” keluh Amel kepada Radar Majalengka. Wakasek Kesiswaan SMPN 3 Jatiwangi, Kanto, menyatakan, adanya pembangunan pabrik yang berada persis di samping sekolahnya mengganggu ujian. Para siswa terganggu dengan mesin beko yang sedang membangun bangunan pabrik. Menurut Kanto, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak dan pasrah dengan kondisi tersebut. Dia berharap agar ada kompensasi diberikan perusahaan untuk sekolah dari dana CSR. “Pihak sekolah tidak bisa apa-apa karena yang mengeluarkan izin bukan kami. Adanya pabrik membuat KBM tidak nyaman. Sekolah harus pindah bila pembangunan pabrik tidak bisa dihentikan,” katanya. Dia menyebutkan, pembangunan pabrik sepatu itu telah berjalan sebulan lalu. Namun saat ini terhenti karena ada dugaan perusahaan itu belum memenuhi izin. Terutama amdal, sehingga, Polda Jabar memberikan police line di lokasi pembangunan pabrik tersebut. “Kami juga tadi rapat untuk meminta pertanggung jawaban dari pihak perusahaan, termasuk kompensasi untuk sekolah,” ujarnya. Terpisah, Kepala Desa Andir, Kecamatan Jatiwangi, Uung menjelaskan, proses pembebasan lahan untuk pabrik sepatu di samping sekolah dilakukan pada era jabatan kepala desa sebelumnya. Sepengetahuan dia, awalnya lahan tersebut milik PT Panarukan. Tapi kemudian dimiliki oleh PT Diamond untuk pabrik sepatu. Izin pembangunan pabrik bukan dari Pemdes Andir. Menurut Uung, ada informasi bahwa pembangunan pabrik sepatu dihentikan sementara karena terkendala perizinan. “Makanya terpasang police line,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Iman Pramudiya Subagja berharap agar pihak sekolah melaporkan masalah tersebut secara tertulis. Menurut Iman, saat ini belum ada rencana untuk dilakukan pemindahan sekolah. Pantauan kemarin (2/1), sejumlah mesin beko berada di lokasi pembangunan pabrik yang berada di samping kanan atau sebelah selatan SMPN 3 Jatiwangi tidak beroperasi. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait